Berita

JPMorgan baru-baru ini merilis laporan yang menilai Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE). Departemen ini didirikan oleh Presiden terpilih Trump dan dipimpin oleh Elon Musk dan Vivek Ramaswamy, dengan tujuan untuk merampingkan operasi federal dan mengurangi pengeluaran yang boros. Laporan tersebut menyatakan: "Dalam hal efisiensi pemerintah, Trump diharapkan mendorong agenda yang mendukung pengurangan birokrasi. Ini termasuk mendirikan Departemen Efisiensi Pemerintah yang baru," menambahkan bahwa "Kami percaya akan sulit bagi departemen ini untuk mencapai hal ini." JPMorgan menjelaskan potensi hambatan yang mungkin dihadapi DOGE: "Pada akhirnya, Kongres mengendalikan pengeluaran pemerintah, sementara DOGE beroperasi di luar Kongres. Departemen ini dapat membuat semua rekomendasi yang diinginkannya, tetapi pada akhirnya biasanya mayoritas 60 suara di Kongres yang memutuskan perubahan legislatif." Laporan tersebut menyimpulkan: "Pertanyaan yang paling diperhatikan investor pada tahun 2025 adalah bagian mana dari agenda Trump 2.0 yang akan ditekankan dan bagian mana yang akan secara bertahap memudar."

Sebuah survei terbaru oleh sebuah lembaga menunjukkan bahwa dolar akan stabil pada awal 2025, dan kemudian menghadapi risiko seperti percepatan inflasi AS dan lonjakan defisit fiskal pada tahun berikutnya. Saat kita memasuki tahun depan, 89 responden memiliki pandangan berbeda tentang risiko yang mungkin menyebabkan kerusakan terbesar pada dolar. Proporsi terbesar dari kekhawatiran tentang defisit adalah 38%, dan 32% responden lainnya percaya bahwa jika Trump menerapkan langkah-langkah tarif yang dijanjikan selama kampanyenya setelah menjabat pada bulan Januari, maka pertumbuhan yang lemah dalam ekonomi AS dan global tahun depan akan memberikan tekanan pada dolar. Meskipun kebijakan ini mungkin memperkuat dolar dalam jangka pendek, pada akhirnya akan menekan daya tariknya karena dampak ekonomi jangka panjang. Namun demikian, sekitar 70% responden masih percaya bahwa Indeks Dolar akan naik dalam bulan depan. Ada dua tema kunci yang mendukung kepercayaan orang terhadap dolar sebelum akhir tahun ini: yang pertama adalah hasil obligasi AS akan didukung oleh kesabaran Federal Reserve terhadap pemotongan suku bunga yang mendorong aliran masuk investor ke aset AS; yang kedua adalah pembelian dolar sebagai tempat berlindung yang aman yang mungkin disebabkan oleh serangkaian ketidakpastian seputar kebijakan ekonomi Trump di masa depan.