Kebangkitan Bitcoin: Perspektif Valuasi untuk $100 ribu dan seterusnya
Per tanggal 22 November 2024, Bitcoin diperdagangkan mendekati $99.000, sangat dekat dengan tonggak pencapaian simbolis enam digit. Kenaikannya yang luar biasa mencerminkan konvergensi kepentingan institusional, berkurangnya suplai, dan perkembangan ekonomi makro dan politik . Untuk memahami dan menjustifikasi lintasan Bitcoin melampaui $100.000, kami mempelajari model valuasi yang menjelaskan harga saat ini dan memberikan kerangka kerja terstruktur untuk pertumbuhannya di masa depan.
Valuasi Bitcoin bertentangan dengan metrik keuangan tradisional seperti discounted cash flow (DCF), karena Bitcoin tidak memiliki arus kas, dividen, atau atribut berbasis imbal hasil yang dapat diperbandingkan. Sebaliknya, kerangka kerja alternatif yang disesuaikan dengan karakteristik unik Bitcoin yaitu, kelangkaan, efek jaringan, dan peran transformatifnya sebagai penyimpan nilai, telah muncul. Mari kita lihat kerangka kerja yang paling banyak diterapkan.
1. Model Biaya Produksi: Menetapkan Dasar Harga
1.1. Konsep Inti: Nilai Bitcoin secara intrinsik terhubung dengan biaya produksinya, yang memberikan dasar harga fundamental.
Biaya produksi Bitcoin, yang ditentukan oleh faktor-faktor seperti penggunaan listrik, depresiasi perangkat keras, dan biaya operasional, secara konsisten bertindak sebagai batas bawah penting untuk harganya. Secara historis, Bitcoin jarang diperdagangkan di bawah biaya produksinya untuk waktu yang lama, karena skenario ini memaksa penambang yang kurang efisien untuk keluar dari jaringan, mengurangi suplai dan mendorong harga lebih tinggi.
1.2. Metrik Saat Ini:
● Per bulan November 2024, rata-rata biaya produksi global untuk menambang satu Bitcoin adalah sekitar $85.000 . Hal ini mencerminkan peningkatan yang signifikan, yaitu hampir dua kali lipat dari level pra-halving yang didorong oleh halving tahun 2024, yang mengurangi hadiah blok dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC. Persaingan yang semakin ketat di antara para penambang untuk mendapatkan hadiah blok yang terbatas semakin meningkatkan biaya produksi.
● Setelah berjuang untuk melampaui biaya produksi di sebagian besar tahun 2024, harga Bitcoin melonjak melewati level ini setelah Kemenangan pemilu Donald Trump pada bulan November, yang memicu kepercayaan baru pada kebijakan pro-kripto dan kejelasan regulasi.
1.3. Implikasi untuk $100 ribu: Model biaya produksi menunjukkan dasar harga yang kuat dan terus meningkat untuk Bitcoin. Dengan harga saat ini yang berada di atas biaya produksi, para penambang mendapatkan profit dengan memastikan keamanan dan stabilitas jaringan. Ditambah dengan permintaan yang berkelanjutan dan berkurangnya suplai pasca-halving , model ini mendukung lintasan Bitcoin menuju $100.000 sebagai tonggak pencapaian yang dapat dijustifikasi dan berkelanjutan.
2. Model Stock-to-Flow: Kelangkaan Mendorong Nilai
2.1. Konsep Inti: Kelangkaan, yang diukur dengan rasio stok terhadap aliran (stock-to-flow ratio), tetap menjadi pendorong utama nilai jangka panjang Bitcoin.
Model stock-to-flow menghitung kelangkaan dengan membandingkan suplai Bitcoin yang beredar (stock) dengan tingkat produksi tahunannya (flow). Secara historis, model ini telah menunjukkan korelasi yang kuat antara kelangkaan Bitcoin dan harganya, dengan rasio stok terhadap aliran (stock-to-flow ratio) yang lebih tinggi mengindikasikan kelangkaan yang lebih besar dan valuasi yang lebih tinggi.
2.2. Kelangkaan saat ini:
● Menyusul halving tahun 2024, rasio stok terhadap aliran Bitcoin meningkat secara substansial menjadi sekitar 120, yang mencerminkan dinamika suplai yang paling dibatasi hingga saat ini. Hal ini membuat Bitcoin jauh lebih langka daripada emas, yang rasio stok terhadap alirannya sekitar 58.
● Seperti yang ditunjukkan pada grafik stock-to-flow, harga Bitcoin (direpresentasikan sebagai titik data harian akhir hari) memiliki tren dalam rentang yang diproyeksikan oleh model, meskipun dengan beberapa deviasi. Bagian merah terang di dekat tahun 2024 menandakan periode pasca-halving, di mana kelangkaan meningkat seiring dengan berkurangnya suplai baru.
Sumber: BitBo
2.3. Implikasi untuk $100 ribu:
Grafik menunjukkan bahwa trajektori harga Bitcoin sering kali berkonsolidasi di bawah garis proyeksi stock-to-flow (kuning), terutama pada periode yang singkat setelah halving. Namun, karena permintaan sejalan dengan berkurangnya suplai, harga secara historis menyatu atau melampaui proyeksi ini. Di tahun 2024, model stock-to-flow mendukung potensi Bitcoin untuk melampaui $100.000 seiring dengan berkurangnya suplai dan meningkatnya permintaan institusional (yang secara khusus didukung oleh persetujuan ETF Bitcoin spot baru-baru ini dan sentimen regulasi yang positif). Keselarasan antara kelangkaan dan permintaan ini menyiapkan panggung untuk momentum kenaikan yang berkelanjutan.
3. Hukum Metcalfe: Pertumbuhan Eksponensial dari Efek Jaringan
3.1. Konsep Inti: Nilai Bitcoin tumbuh secara eksponensial seiring dengan meluasnya basis penggunanya, mengikuti prinsip-prinsip Hukum Metcalfe. Hukum ini menyatakan bahwa nilai sebuah jaringan proporsional dengan kuadrat dari jumlah penggunanya, membuat pertumbuhan jaringan menjadi pendorong utama dari valuasi Bitcoin.
3.2. Metrik Adopsi dan Pertumbuhan Jaringan:
Antara tahun 2019 dan 2024, jumlah alamat aktif Bitcoin tumbuh secara signifikan, meningkat dari 362 juta menjadi lebih dari 897 juta - lebih dari dua kali lipat pengguna hanya dalam waktu lima tahun. Pada periode yang sama, kapitalisasi pasar Bitcoin meningkat hampir 13 kali lipat, dari $67 miliar pada tanggal 1 Januari 2019 menjadi $865 miliar pada tanggal 1 Januari 2024. Trajektori pertumbuhan ini selaras dengan Hukum Metcalfe, yang mengindikasikan bahwa ketika basis pengguna meningkat dua kali lipat, nilai jaringan (dan kapitalisasi pasar) akan meningkat sekitar empat kali lipat.
Per tanggal 21 November 2024, Kapitalisasi pasar Bitcoin telah melonjak lebih jauh menjadi sekitar $1,95 triliun, angka yang didorong oleh adopsi yang berkelanjutan dan diperkuat oleh partisipasi institusional, seperti persetujuan ETF Bitcoin spot di awal tahun ini.
Rasio NVM sebagai Validasi Nilai Jaringan:
Rasio Nilai Jaringan terhadap Metcalfe (NVM) menawarkan sebuah pengukuran kuantitatif untuk Hukum Metcalfe dengan membandingkan kapitalisasi pasar Bitcoin (log scale) dengan kuadrat dari alamat aktifnya (log scale). Rasio ini membantu menilai apakah harga Bitcoin dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah relatif terhadap aktivitas jaringan.
● Rasio NVM tertinggi sepanjang masa (ATH) sebesar 1,34 terjadi pada tanggal 10 Juni 2024 dan mencerminkan periode aktivitas spekulatif yang meningkat (alasan pasca-halving) relatif terhadap adopsi jaringan.
● Hingga akhir November 2024, meskipun data NVM terbaru tidak tersedia, peningkatan signifikan dalam alamat aktif dan kapitalisasi pasar menunjukkan bahwa jaringan tetap kuat. Level harga saat ini kemungkinan besar mencerminkan hubungan yang lebih seimbang antara nilai pasar dan utilitas jaringan dibandingkan dengan pertengahan tahun 2024.
3.3. Implikasi untuk $100 ribu:
Trajektori Bitcoin menuju dan melampaui $100.000 didukung oleh pertumbuhan berkelanjutan dalam basis penggunanya yang sejalan dengan Hukum Metcalfe. Dari tahun 2019 hingga 2024, penggandaan alamat aktif dan pertumbuhan kapitalisasi pasar yang eksponensial menggambarkan bagaimana efek jaringan telah mendorong valuasi Bitcoin.
Meskipun ATH rasio NVM pada bulan Juni 2024 menyoroti puncak spekulatif potensial, stabilisasi harga dan adopsi selanjutnya memperkuat kapasitas Bitcoin untuk mempertahankan level harga yang lebih tinggi. Dengan hampir 900 juta alamat aktif dan kapitalisasi pasar yang mendekati $2 triliun, valuasi Bitcoin saat ini sangat didukung oleh fundamental jaringan. Pertumbuhan yang berkelanjutan dalam arus masuk institusional dan adopsi global memberikan fondasi yang kuat bagi Bitcoin untuk melampaui $100.000, yang mencerminkan peningkatan eksponensial dalam nilai jaringan yang didorong oleh basis penggunanya yang terus berkembang.
4. Model Total Pasar yang Dapat Dijangkau (TAM): Menangkap Potensi Pasar
4.1. Konsep Inti: Nilai Bitcoin dinilai dengan membandingkan kapitalisasi pasarnya dengan ukuran total kelas aset yang ingin didisrupsi, seperti emas, mata uang fiat, dan sistem keuangan yang lebih luas.
4.2. Posisi Saat Ini dalam Peringkat Aset:
Per tanggal 21 November 2024, Bitcoin memiliki kapitalisasi pasar sebesar $1,95 triliun, menjadikannya aset paling berharga ke-7 secara global. Bitcoin berada tepat di belakang perusahaan-perusahaan besar seperti Alphabet (Google) dan Amazon, serta di atas Saudi Aramco dan perak . Harga Bitcoin sekitar $99.000 per koin mencerminkan peningkatan pengakuan atas potensinya sebagai penyimpan nilai global dan jaminan digital. Namun, kapitalisasi pasar ini masih merepresentasikan sebagian kecil dari total pasar yang dapat dijangkau, yang mencakup penyimpan nilai dan sistem keuangan global.
Bitcoin vs Emas dan Penyimpanan Nilai Lainnya:
Bitcoin sering dibandingkan dengan emas karena suplainya yang tetap, sifatnya yang terdesentralisasi, dan fungsinya sebagai penyimpan nilai. Emas saat ini menempati posisi teratas di antara aset-aset global, dengan kapitalisasi pasar sebesar $18,08 triliun. Jika Bitcoin mencapai kesetaraan dengan emas, kapitalisasi pasarnya perlu naik sekitar sembilan kali lipat menjadi $18 triliun, yang menyiratkan harga Bitcoin sebesar ~$500.000.
Selain emas, Bitcoin juga bersaing dengan perak (kapitalisasi pasar sebesar $1,75 triliun), mata uang fiat, dan instrumen keuangan tradisional seperti obligasi pemerintah. Kapitalisasi pasar Bitcoin sebesar $1,958 triliun masih jauh di bawah banyak tolok ukur ini, oleh karena itu masih ada ruang yang signifikan untuk pertumbuhan.
Total Pasar yang Dapat Dijangkau yang Lebih Luas:
Total kapitalisasi pasar global dari semua aset utama, termasuk ekuitas, real estat, komoditas, dan derivatif keuangan, mencapai sekitar $113,213 triliun. Jika Bitcoin dapat menguasai 1,73% saja dari total ini, Bitcoin akan mencapai kapitalisasi pasar sebesar $2 triliun - selaras dengan nilainya saat ini yang sebesar $99.000 per koin.
Untuk perspektif lebih lanjut:
● Jika Bitcoin menguasai 3% aset global, kapitalisasi pasarnya akan naik menjadi $3,39 triliun, mengimplikasikan harga sekitar $170.000 per Bitcoin.
● Pada penetrasi pasar 10%, Bitcoin akan memiliki kapitalisasi pasar sebesar $11,32 triliun, menyaingi emas dan mendorong harganya di atas $500.000 per koin.
4.3. Implikasi untuk $100 ribu:
Kenaikan Bitcoin menjadi $100.000 hanya mencerminkan penetrasi sederhana dari total pasar yang dapat dijangkau. Saat ini, Bitcoin mewakili kurang dari 2% dari nilai aset global, menyoroti potensi pertumbuhan yang substansial seiring dengan adopsi yang semakin dalam dan utilitasnya sebagai agunan digital dan penyimpan nilai yang semakin dikenal luas.
Model TAM memperkuat pandangan bahwa $100.000 tidak hanya dapat dicapai tetapi juga berkelanjutan, seiring Bitcoin terus mendapatkan dukungan institusional dan bersaing dengan aset tradisional seperti emas dan mata uang fiat untuk mendapatkan bagian yang lebih besar dalam sistem keuangan global. Dengan pengakuan yang semakin besar atas perannya dalam lindung nilai ekonomi makro dan keuangan terdesentralisasi, Bitcoin berada pada posisi yang tepat untuk bergerak melampaui $100.000 dan menuju valuasi yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
5. MVRV: Model Sentimen dan Validasi
5.1. Konsep Inti: Rasio Market Value to Realised Value atau Nilai Pasar terhadap Nilai yang Terealisasi (MVRV) membandingkan kapitalisasi pasar Bitcoin dengan nilai yang terealisasinya, memberikan wawasan tentang apakah Bitcoin dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah relatif terhadap aktivitas on-chain.
● MVRV > 3: Menandakan valuasi yang terlalu tinggi (overvaluation) dan potensi pasar yang terlalu panas (overheating).
● MVRV < 1: Mengindikasikan valuasi yang terlalu rendah (undervaluation) dan potensi peluang akumulasi.
5.2. Pengamatan saat ini:
● Per akhir Oktober 2024, MVRV berada di dekat 2,0, menunjukkan bahwa momentum kenaikan Bitcoin mencerminkan keseimbangan yang berkelanjutan antara kapitalisasi pasar dan nilai yang terealisasi.
● ATH MVRV sebesar 2,75 pada bulan Maret 2024 sesuai dengan reli spekulatif setelah persetujuan ETF, yang kemudian dikoreksi dan dengan demikian menunjukkan perannya sebagai indikator overheating.
Catatan Penting:
MVRV adalah model valuasi tetapi beroperasi secara berbeda dari kerangka kerja fundamental yang dibahas sebelumnya, seperti Stock-to-Flow atau Hukum Metcalfe. Fokusnya pada perilaku dan jangka pendek membuatnya kurang cocok untuk memproyeksikan potensi jangka panjang, tetapi sangat berharga sebagai alat pelengkap untuk memahami sentimen pasar dan keberlanjutan harga.
Tidak seperti model jangka panjang yang mengeksplorasi pendorong nilai ekonomi makro Bitcoin, MVRV menjembatani kesenjangan antara kerangka kerja yang lebih luas ini dengan kondisi pasar real-time. MVRV memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti tentang apakah tingkat harga saat ini berkelanjutan atau mencerminkan kelebihan spekulatif, yang berfungsi sebagai titik pemeriksaan (checkpoint) untuk kesehatan pasar.
Terlepas dari kegunaannya, MVRV memiliki keterbatasan. Sensitivitas dan orientasi jangka pendeknya terhadap fluktuasi harga berarti MVRV tidak dapat berfungsi sebagai metrik yang berdiri sendiri untuk mengevaluasi valuasi jangka panjang. Sebaliknya, MVRV bekerja secara maksimal jika dipasangkan dengan model fundamental untuk memberikan analisis menyeluruh tentang dinamika pasar Bitcoin.
5.3. Implikasi untuk $100 ribu:
Pada harga $100.000, rasio MVRV mendekati 1-2,5 akan mengindikasikan bahwa harga Bitcoin didasarkan pada nilai yang terealisasi dan bukan pada nilai yang bersifat spekulatif. Rasio terbaru sebesar 2.0 mendukung anggapan bahwa Bitcoin dihargai secara wajar mengingat pertumbuhan dan aktivitas jaringannya baru-baru ini.
Jika MVRV melonjak di atas 3, ini menunjukkan potensi overheating. Sebaliknya, rasio yang stabil atau sedikit meningkat dalam norma historis mencerminkan pertumbuhan yang sehat dan menjustifikasi kenaikan dan keberlanjutan Bitcoin di atas $100.000. Meskipun MVRV bukanlah model valuasi jangka panjang, namun MVRV memberikan validasi real-time yang kritis terhadap kondisi pasar, menjadikannya alat pelengkap yang berguna.
Kesimpulan
Model valuasi Bitcoin secara kolektif mengungkapkan berbagai mekanisme yang mendorong kenaikannya menuju $100.000. Model biaya produksi menetapkan dasar harga yang jelas yang mencerminkan peran penting dari ekonomi penambangan dan kelangkaan pasca-halving. Sementara itu, model stock-to-flow menangkap dinamika suplai Bitcoin sebagai korelasi yang kuat antara peningkatan kelangkaan dan harga yang lebih tinggi. Hukum Metcalfe menunjukkan kekuatan efek jaringan, dengan pertumbuhan pengguna eksponensial yang diterjemahkan secara langsung ke dalam nilai pasar, sementara model TAM memperluas perspektif untuk menempatkan Bitcoin dalam lanskap pasar aset global yang luas. Kerangka kerja ini, jika dilengkapi dengan alat perilaku seperti MVRV, menawarkan sudut pandang yang menyeluruh untuk mengevaluasi lintasan Bitcoin dan keberlanjutan pertumbuhannya.
Konvergensi model-model ini menunjukkan fondasi yang kuat untuk level harga Bitcoin saat ini dan potensinya untuk berkembang lebih jauh. Dengan menyelaraskan valuasi jangka panjang dengan sentimen pasar jangka pendek, wawasan ini menyoroti peran Bitcoin yang terus berkembang sebagai penyimpan nilai, agunan digital, dan inovasi keuangan. Baik didorong oleh kelangkaan, adopsi, atau pergeseran ekonomi makro, kebangkitan Bitcoin menggarisbawahi signifikansinya yang terus meningkat di dalam ekosistem keuangan global, membuat tonggak pencapaian berikutnya menjadi menarik dan kredibel
Disclaimer: Opini yang diungkapkan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Artikel ini bukan merupakan bentuk dukungan terhadap produk dan layanan apa pun yang dibahas atau pun saran investasi, keuangan, atau perdagangan. Disarankan untuk berkonsultasi dengan para profesional yang berkualifikasi sebelum membuat keputusan keuangan.