WazirX berusaha bangkit kembali dari peretasan $230 juta, menunggu putusan kunci pengadilan pada 13 Mei

Bursa kripto India WazirX berencana untuk memulai kembali platform perdagangannya setelah peretasan senilai $230 juta, bergantung pada putusan Pengadilan Tinggi Singapura mengenai restrukturisasi dan rencana kompensasi pelanggannya.

"Zettai telah menyelesaikan semua langkah yang diperlukan sebelumnya, dan langkah kunci berikutnya adalah sidang persetujuan," kata WazirX dalam sebuah pos X pada hari Senin. Zettai adalah perusahaan induk WazirX yang berkantor pusat di Singapura.

Pada 18 Juli 2024, bursa kripto WazirX melaporkan serangan siber besar yang menargetkan dompet multi-tandatangannya, mengakibatkan kerugian lebih dari $230 juta.

Eksploitasi ini dikaitkan dengan organisasi peretas Korea Utara Lazarus Group, yang juga bertanggung jawab atas perampokan kripto senilai $1,4 miliar di bursa Bybit. Sebagian dari dana yang dicuri telah dipindahkan ke mixer kripto untuk pencucian, sebuah proses khas yang terlihat pada peretasan yang terkait dengan Korea Utara.

Awal bulan ini, WazirX mengumumkan bahwa 93,1% kreditur yang memberikan suara, mewakili 94,6% dari nilai klaim total, menyetujui skema restrukturisasi yang diusulkan oleh Zettai. Rencana ini menawarkan kreditur pemulihan perkiraan sebesar 85,3% dari saldo mereka yang hilang, dengan Token Pemulihan tambahan diterbitkan dan didistribusikan untuk pemulihan nilai lebih lanjut.

"Rencana terstruktur sudah ada untuk memulihkan aset yang dicuri dan tidak likuid, termasuk investigasi forensik dan tindakan hukum, dan dimaksudkan untuk dilanjutkan bersamaan dengan Skema yang diusulkan," kata WazirX dalam sebuah pos pada bulan Februari.

Dalam pembaruan hari Senin, bursa menyatakan bahwa jika pengadilan menyetujui skema tersebut, distribusi awal ke pelanggan dan dimulainya kembali platform akan terjadi dalam 10 hari kerja.

"Walaupun kami telah berupaya tetap sejalan dengan jadwal yang sebelumnya dibagikan, proses pengadilan beroperasi secara independen, dan kami menghormati proses tersebut," kata pengumuman itu.