5 Alasan di Balik Crash Pasar Crypto Terbaru – 28 Januari 2025
Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency menghadapi kejatuhan besar-besaran pada awal pekan ini, dengan kapitalisasi pasar global turun dari $3,61 triliun menjadi $3,47 triliun (sekitar Rp55.972 triliun). Penurunan ini menghapus $140 miliar (sekitar Rp2.164 triliun) dalam waktu kurang dari 24 jam, menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Berikut adalah lima alasan utama di balik crash ini.
1. Kinerja Bitcoin dan Ethereum Melemah

Bitcoin kehilangan 5,5% nilainya dan saat ini diperdagangkan di bawah $100.000 (sekitar Rp1,61 miliar). Ethereum turun ke $3.070 (sekitar Rp49,7 juta), sementara XRP anjlok 10% ke $2,81 (sekitar Rp45.430). Crypto Fear and Greed Index turun dari “Greed” menjadi “Neutral” dengan skor 55, mencerminkan pergeseran sentimen pasar.
Tekanan jual meningkat karena indikator on-chain , seperti rasio Market Value to Realized Value (MVRV) 30 hari Bitcoin, memasuki zona berbahaya. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa koreksi lebih dalam mungkin terjadi dalam waktu dekat.
Baca Juga: Ali Martinez Prediksi Dogecoin Mengulangi Lonjakan 10.000% di Tahun 2025
2. Kompetisi AI dan Dampaknya pada Pasar Global
Pasar global terpengaruh oleh keberhasilan startup AI China, DeepSeek, yang melampaui ChatGPT dalam popularitas di App Store AS. Didukung oleh chip Nvidia H800, DeepSeek dikembangkan dengan anggaran hanya $6 juta (sekitar Rp97 miliar), jauh lebih rendah dibandingkan OpenAI yang menghabiskan $17,9 miliar (sekitar Rp289 triliun).
Kesuksesan DeepSeek menimbulkan tekanan pada saham teknologi AS, seperti Nasdaq 100 yang turun 2,3% dan SP 500 yang kehilangan 1,3%. Penurunan pasar saham ini berdampak langsung pada cryptocurrency, mengingat hubungan erat antara performa saham dan nilai Bitcoin.
3. Kebijakan Federal Reserve dan Ketidakpastian Inflasi
Spekulasi seputar kebijakan suku bunga Federal Reserve atau Fed juga memperburuk sentimen pasar. Meskipun analis memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga dalam rapat FOMC pada 29 Januari, investor tetap khawatir tentang dampak inflasi dan potensi kebijakan moneter yang lebih ketat.
Kuatnya dolar AS dan perubahan imbal hasil obligasi Treasury menambah tekanan pada valuasi kripto, yang sudah berada dalam kondisi volatil.
4. Likuidasi Kripto Besar-Besaran

Data dari Coinglass mencatat likuidasi kripto senilai $880 juta (sekitar Rp13,8 triliun) dalam sehari, melibatkan hampir 320.000 trader. Posisi long senilai $808 juta (sekitar Rp12,5 triliun) dan short sebesar $70 juta (sekitar Rp1,08 triliun) lenyap dalam waktu singkat, menambah ketegangan pasar.
Likuidasi terbesar, senilai $98,46 juta (sekitar Rp1,59 triliun), terjadi di HTX . Altcoin seperti Solana , Dogecoin , dan Cardano juga menghadapi tekanan jual yang signifikan.
5. Efek Opsi Bulanan dan Sentimen Pasar

Pilihan opsi bulanan untuk Bitcoin dan Ethereum menjadi faktor tambahan dalam volatilitas pasar. Deribit melaporkan bahwa 78.000 kontrak Bitcoin senilai $7,75 miliar (sekitar Rp125,3 triliun) akan jatuh tempo pada 31 Januari, dengan level “max pain” di $98.000 (sekitar Rp1,58 miliar).
Ethereum menghadapi 563.000 kontrak opsi senilai $1,72 miliar (sekitar Rp27,8 triliun), dengan level “max pain” di $3.350 (sekitar Rp54,2 juta), lebih tinggi dari harga saat ini. Sentimen negatif yang dominan menjelang kedaluwarsa opsi ini sering kali memicu ayunan harga yang tajam.
Penutup

Crash pasar crypto terbaru mencerminkan kombinasi tekanan eksternal dari pasar global, ketidakpastian kebijakan moneter, dan dinamika internal seperti likuidasi besar-besaran. Investor disarankan untuk berhati-hati dan terus memantau perkembangan pasar sambil mempertimbangkan strategi mitigasi risiko.
Baca Juga: Inovasi Crypto: Cardano dan 1Fuel dalam Sorotan Pasar Kripto, Ada Apa? (28/1/25)
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Crypto News Flash. Crypto Market Crash: 5 Key Reasons . Diakses tanggal 28 Januari 2025.
- Featured Image: Generated by AI
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Quantum computing research firm Project Eleven menawarkan 1 BTC kepada siapa pun yang dapat memecahkan kriptografi Bitcoin
Quick Take Perusahaan riset komputasi kuantum Project Eleven menawarkan 1 bitcoin kepada siapa pun yang dapat memecahkan kriptografi Bitcoin dalam waktu satu tahun. "Hadiah Q-Day dirancang untuk mengambil ancaman teoretis dari komputer kuantum, dan mengubahnya menjadi model konkret," kata Alex Pruden, CEO dan salah satu pendiri Project Eleven, dalam sebuah pernyataan.

Ketua Fed Jerome Powell Mengisyaratkan Potensi Pelonggaran Aturan Kripto untuk Bank
Ringkasan Sejak Presiden Donald Trump menjabat pada bulan Januari, lembaga perbankan federal telah mengubah sikap mereka terhadap aset digital. Selama wawancara pada hari Rabu di The Economic Club of Chicago, Powell menunjukkan "gelombang kegagalan dan penipuan" selama bertahun-tahun, tetapi mengatakan bahwa suasananya sendiri semakin menjadi lebih umum.

VanEck bertujuan meluncurkan investasi ETF terkait kripto bulan depan, menawarkan eksposur industri luas melalui puluhan saham
Sekilas VanEck mengatakan pihaknya menargetkan peluncuran ETF terkait kripto pada 14 Mei yang terdiri dari 30 hingga 60 investasi yang terkait erat dengan aset digital. Exchange-traded fund ini akan mencakup bursa kripto, penambang Bitcoin, dan pusat data, di antara jenis ekuitas lainnya, menurut Matthew Sigel, Kepala Riset Digital Assets VanEck.

Panama City menerapkan pembayaran pajak, izin, dan denda dengan kripto melalui konversi bank
Sekilas Walikota Panama City Mayer Mizrachi Matalon mengatakan pada hari Rabu bahwa dewan telah memilih untuk menerima mata uang kripto BTC, ETH, USDC, dan USDT untuk membayar pajak, biaya, tiket, dan izin sepenuhnya. Panama City kini bergabung dengan kota-kota lain di seluruh dunia yang mengizinkan mata uang kripto untuk pembayaran munisipal.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








