$BARRON, Meme Coin yang Diduga Dikembangkan oleh Orang Indonesia yang Berujung Rug PullPerubahan Nama dan Taktik PenipuanPelajaran dari Penipuan Barr
Sebuah token memecoin bernama Barron Trump baru-baru ini menjadi sorotan di dunia crypto. Token ini dengan cerdik memanfaatkan popularitas memecoin lain yang terkait dengan keluarga Trump, seperti $TRUMP dan $MELANIA, untuk menarik perhatian para investor.
Dalam waktu singkat, market cap token ini melesat hingga mencapai $72,78 juta, atau sekitar Rp1,2 triliun tetapi dalam hitungan menit, nilai token ini merosot lebih dari 99%, meninggalkan banyak investor dalam kerugian besar.
Token Barron Trump ini dikelola oleh akun X dengan nama “TrumpwBarron,” yang sebelumnya dikenal sebagai “tantemeilany.” Perubahan nama ini menjadi salah satu bukti penting bahwa penipuan ini telah direncanakan dengan matang.
Perubahan Nama dan Taktik Penipuan
Langkah mengubah nama akun dari “tantemeilany” menjadi “TrumpwBarron” menciptakan narasi seolah-olah token ini memiliki hubungan dengan jaringan memecoin resmi keluarga Trump. Strategi ini terbukti efektif dalam memanfaatkan momentum dari kesuksesan memecoin sebelumnya seperti $TRUMP dan $MELANIA.
Bahkan, beberapa media besar seperti Cointelegraph sempat mempromosikan akun tersebut, yang semakin memperkuat persepsi legitimasi palsu di mata investor.
Namun, setelah rug pull terjadi, akun X tersebut segera dinonaktifkan oleh penciptanya. Langkah ini diduga dilakukan untuk menghilangkan jejak digital yang dapat digunakan untuk melacak pelaku.
Lebih lanjut, muncul spekulasi bahwa pelaku penipuan ini berasal dari Indonesia, mengingat nama akun sebelumnya, “tantemeilany,” memiliki nuansa lokal dan diduga terkait dengan konten dewasa.
Pelajaran dari Penipuan Barron Trump Token
Kasus ini memberikan pelajaran berharga bagi komunitas crypto tentang risiko yang muncul akibat hype tanpa dasar yang jelas. Bahkan media besar seperti Cointelegraph sempat ikut menyebarkan informasi tentang token ini, menunjukkan bahwa bahkan pihak yang dianggap kredibel dapat terjebak dalam skema penipuan semacam ini.
Investor perlu lebih berhati-hati dalam menilai proyek yang menawarkan keuntungan besar tanpa bukti kredibilitas yang kuat. Skema seperti ini sering memanfaatkan rasa takut ketinggalan atau FOMO (Fear of Missing Out) untuk menarik perhatian investor yang kurang waspada.
Komunitas crypto harus mulai mengutamakan transparansi dan melakukan riset mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Kasus Barron Trump memecoin ini menjadi pengingat nyata bahwa hype yang tidak terkendali dapat dengan cepat berubah menjadi bencana finansial, menimbulkan kerugian besar bagi banyak pihak yang terlibat.
Baca juga Analisa Teknikal $ETH TF 4H (21 Januari 2025)
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
BOB Network Mengintegrasikan CCIP Chainlink untuk Konektivitas Lintas Jaringan yang Mulus
Injective Merevolusi Pengembangan AI On-Chain dengan iAgent 2.0
Dalam diskusi luas tentang masa depan kripto, Vitalik Buterin memperingatkan token politik 'adalah sarana untuk suap politik tanpa batas'
Dalam diskusi yang lebih luas tentang arah industri cryptocurrency, salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, mencatat bahwa token politik dapat memungkinkan penyuapan "tanpa batas". Buterin mencatat bahwa bagian tertentu dari industri saling bertentangan dalam hal nilai jangka pendek dan jangka panjang mereka, dengan membuat perbandingan antara "permainan ponsel yang sangat adiktif" dan catur.
Masa jabatan Hester Peirce dari SEC yang berakhir pada bulan Juni memicu kekhawatiran atas gugus tugas kripto: TD Cowen
Tinjauan Cepat Hester Peirce telah ditugaskan untuk memimpin satuan tugas kripto SEC, tetapi masa jabatannya yang berakhir pada bulan Juni menjadi perhatian utama yang dicatat oleh TD Cowen.