Dua badan pengawas utama Eropa merilis laporan bersama yang menganalisis DeFi, serta pinjaman kripto dan kolateralisasi

Pada tanggal 17 Januari, Otoritas Perbankan Eropa (EBA) dan Otoritas Sekuritas dan Pasar Eropa (ESMA) secara bersama merilis laporan yang menganalisis DeFi serta peminjaman dan kolateralisasi kripto. Laporan tersebut menyatakan bahwa DeFi masih merupakan fenomena niche, dengan nilai yang terkunci dalam protokol DeFi menyumbang 4% dari total nilai pasar kripto global. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa meskipun adopsi DeFi di UE lebih tinggi dari rata-rata global, namun tertinggal dibandingkan dengan ekonomi maju lainnya seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan. Selain itu, laporan tersebut mencatat bahwa jumlah peretasan DeFi dan aset kripto yang dicuri biasanya berkorelasi positif dengan ukuran pasar DeFi; karena bursa terdesentralisasi menyumbang 10% dari volume perdagangan kripto spot global, terdapat risiko pencucian uang dan pendanaan teroris (ML/TF) yang serius terkait dengan protokol DeFi. EBA dan ESMA juga menemukan bahwa dampak Maximum Extractable Value (MEV) pada pasar DeFi sangat umum terjadi di DeFi, sementara eksternalitas negatif MEV memerlukan solusi teknis.

Terkait dengan peminjaman dan kolateralisasi aset kripto, laporan ini menganalisis jenis model bisnis utama yang diamati di pasar beserta karakteristik khasnya termasuk yang terpusat atau terdesentralisasi. Berdasarkan bukti terbatas yang ada, partisipasi lembaga keuangan konsumen UE dalam layanan terkait peminjaman kolateral kripto tampaknya terbatas. Laporan ini mencantumkan dan menilai risiko spesifik yang terkait dengan setiap jenis layanan seperti risiko leverage berlebihan, paparan risiko ML/TF, asimetri informasi, risiko sistemik yang disebabkan oleh rantai kolateral rehypothecation, procyclicality, interkonektivitas, dll., terutama beberapa pengguna mungkin tidak menerima informasi yang cukup tentang syarat dan ketentuan layanan ini, perubahan biaya, suku bunga yang dibayar atau diterima, persyaratan untuk kolateral, pengungkapan relevan lainnya, dll. Namun, EBA dan ESMA belum menentukan risiko saat ini dari perspektif stabilitas keuangan.