Ketua CFTC Rostin Behnam berencana mundur setelah terus-menerus didesak untuk mengatur kripto

Ketua Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS, Rostin Behnam, akan mundur dari memimpin lembaga tersebut seiring dengan pergantian pemerintahan presiden baru.

Selama beberapa tahun terakhir, Behnam mendesak Kongres untuk menangani kurangnya regulasi kripto di tingkat federal saat lembaganya mengambil tindakan penegakan hukum terhadap pemain besar di industri aset digital termasuk bursa FTX yang kini bangkrut.

Behnam berencana mundur dari jabatannya pada 20 Januari dan mengatakan hari terakhirnya di CFTC akan pada 7 Februari.

"Selama beberapa tahun terakhir, berbagai peristiwa domestik dan global menguji ketahanan semua pasar keuangan," kata Behnam dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh lembaga tersebut pada hari Selasa. "Saya bangga bahwa Komisi secara konsisten membuat keputusan yang disengaja dan terencana untuk memastikan kekuatan yang berkelanjutan. Kami bekerja untuk mengatasi kesenjangan dan ketidakpastian regulasi. Kami juga secara bertanggung jawab melibatkan pendatang baru untuk mendukung inovasi."

Pemimpin lembaga lainnya juga telah mengumumkan rencana untuk mundur menjelang pemerintahan Trump yang akan datang. Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Gary Gensler, mengatakan pada bulan November bahwa ia berencana untuk mundur pada 20 Januari dan pada hari Senin, Wakil Ketua Pengawasan Federal Reserve, Michael Barr, mengatakan bahwa ia akan meninggalkan posisinya. Pemerintahan Trump yang akan datang belum menunjuk ketua untuk menggantikan Behnam, tetapi salah satu kandidat teratas adalah mantan Komisaris CFTC, Brian Quintenz, menurut beberapa laporan berita.

Selama masa jabatannya sebagai ketua CFTC, Behnam mendesak para pembuat undang-undang untuk bertindak atas undang-undang untuk mengatur kripto, mencatat bahwa lembaganya menggunakan banyak sumber dayanya untuk mengambil tindakan penegakan hukum, termasuk terhadap FTX, Binance, dan Celsius, di antara lainnya. Behnam mengatakan kepada para pembuat undang-undang pada bulan Maret lalu bahwa masalah terkait kripto menghabiskan sumber daya lembaganya.

Lebih dari 49% tindakan penegakan CFTC pada tahun fiskal 2023 terkait dengan aset digital, dan pasar terus berkembang, kata Behnam pada bulan Maret.

"Ini adalah statistik yang mencengangkan bahwa pasar yang tidak kami atur secara langsung mengambil setengah dari doket penegakan kami dan bukan hanya sumber daya Divisi Penegakan yang terkonsumsi," kata Behnam kepada para pembuat undang-undang. "Kami membutuhkan para ahli dari berbagai divisi untuk membangun kasus."

Behnam juga menyuarakan dukungan untuk undang-undang yang disebut Undang-Undang Perlindungan Konsumen Komoditas Digital. RUU tersebut diperkenalkan oleh Senator Debbie Stabenow (D-Mich.), John Boozman (R-Ark.) pada tahun 2022 dan akan menetapkan definisi hukum untuk komoditas digital dan menempatkan perdagangan mereka di bawah yurisdiksi CFTC. Mantan CEO FTX, Sam Bankman-Fried, juga mendukung RUU tersebut.

Saat memimpin CFTC, Behnam fokus pada pasar prediksi dan menyerukan para pembuat undang-undang untuk mempertimbangkannya. Pasar tersebut memungkinkan pengguna untuk bertaruh pada hasil peristiwa di masa depan, dari total salju di New York City hingga siapa presiden AS berikutnya.

Lembaga tersebut terlibat dalam pertarungan hukum yang dimulai pada akhir 2023 dengan pasar prediksi Kalshi ketika mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak dapat menawarkan kontrak pemilu, menambahkan bahwa mereka "bertentangan dengan kepentingan publik." Kalshi kemudian menggugat CFTC. Pada akhir 2024, Hakim Jia M. Cobb dari Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia memutuskan bahwa CFTC melampaui kewenangan hukumnya ketika mencoba memblokir Kalshi dari menawarkan kontrak pemilu. Lembaga tersebut dengan cepat mengajukan banding atas putusan tersebut, tetapi akhirnya dibatalkan oleh pengadilan banding federal pada 2 Oktober.

Behnam wa