IRS mengonfirmasi bahwa hadiah staking dikenakan pajak setelah diterima, memicu perdebatan dalam industri kripto.
David Schwartz menegaskan bahwa staking kripto melibatkan penciptaan aset baru, bukan menerima properti yang ada.- Gugatan investor Joshua Jarrett menantang klasifikasi IRS tentang hadiah staking sebagai penghasilan kena pajak.
CTO Ripple David Schwartz telah mempertimbangkan perdebatan yang berkembang tentang staking dan perpajakan kripto menyusul keputusan Internal Revenue Service (IRS) AS bahwa hadiah staking dikenakan pajak setelah diterima.
Berkomentar di bawah tweet mengenai keputusan IRS bahwa staking kripto dikenakan pajak, Schwartz membedakan staking dari pendapatan tradisional di tengah perdebatan komunitas. Dia menekankan bahwa staking melibatkan penciptaan aset baru daripada menerima properti dari orang lain.
Staking vs. Dividen: Perbedaan Utama
Para kritikus, termasuk Nido, berpendapat bahwa imbalan staking mirip dengan mendapatkan bunga atas deposito atau dividen saham. Namun, Schwartz membantah bahwa bunga atau dividen melibatkan nilai yang ada, dan staking menghasilkan token yang sama sekali baru, menjadikannya proses yang berbeda secara fundamental.
“Staking adalah menciptakan properti, bukan menerimanya dari orang lain yang mendapatkan atau menciptakannya,” kata Schwartz.
Schwartz juga mengatakan jika dividen diperlakukan sama dengan staking crypto, IRS akan berpendapat bahwa dividen adalah penghasilan kena pajak untuk perusahaan yang menerbitkannya pada saat pembuatannya.
Kumpulan Likuiditas dan Pinjaman
Selain itu, eksekutif Ripple membahas skenario hipotetis yang melibatkan kumpulan likuiditas dan pinjaman yang dijaminkan. Dia mencatat bahwa meminjam terhadap token kumpulan likuiditas, alih-alih menjualnya, dapat menunda pajak capital gain.
“Anda mungkin bisa menghindari pajak capital gain untuk menjual token jika sistem memungkinkan Anda meminjam terhadap token sebagai gantinya,” kata Schwartz.
Dalam satu contoh, seorang investor dapat menggunakan token likuiditas yang dihargai sebagai jaminan untuk pinjaman jangka pendek. Ini memungkinkan mereka mengakses dana tanpa memicu peristiwa kena pajak. Pendekatan ini dapat menunda kewajiban pajak sampai pinjaman dilunasi atau posisi dilepaskan.
Putusan IRS dan Dampak Industri
Sikap IRS muncul selama gugatan yang diajukan oleh investor cryptocurrency Joshua Jarrett. Dia menantang klasifikasi agensi tentang hadiah staking sebagai penghasilan kena pajak. Jarrett berpendapat bahwa hadiah staking tidak boleh dikenakan pajak sampai dijual atau ditukar, mirip dengan bentuk properti lainnya.
Namun, IRS berpendapat bahwa hadiah staking memberi pembayar pajak “dominasi dan kontrol” setelah diterima, membuat mereka dikenakan pajak sebagai penghasilan kotor. Posisi ini sejalan dengan Revenue Ruling 2023-14, yang telah memicu perdebatan signifikan dalam komunitas crypto.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.