Top 5 Asset Kripto Sektor Quantum Resistant
Quantum computing menggunakan prinsip mekanika kuantum untuk memproses informasi. Tidak seperti komputer tradisional yang menggunakan bit (0 atau 1), quantum computer menggunakan qubit yang dapat berada dalam keadaan 0, 1, atau keduanya sekaligus (superposisi).
Qubit juga dapat saling terhubung (entanglement), sehingga keadaan satu qubit memengaruhi qubit lain meskipun berjauhan. Fitur-fitur ini memungkinkan quantum computermenyelesaikan masalah kompleks jauh lebih cepat.
Baru-baru ini, Google memperkenalkan “Willow,” komputer kuantum dengan lebih dari 1.000 qubit, menunjukkan toleransi kesalahan (fault tolerance) yang penting untuk pembangunan komputer kuantum skala besar.
Dampak terhadap Blockchain dan Kripto
Komputasi kuantum dapat menjadi ancaman bagi keamanan blockchain dan kripto. Blockchain menggunakan kriptografi asimetris (seperti RSA, ECDSA) untuk mengamankan transaksi dan identitas.
Quantum computing dapat memecahkan metode enkripsi ini menggunakan algoritma seperti Shor, sehingga blockchain menjadi rentan terhadap serangan. Quantum computer dapat mengekstrak private key dari public key, memungkinkan pemalsuan transaksi dan pencurian aset digital.
Selain itu, komputasi kuantum dapat mendisrupsi algoritma konsensus blockchain, seperti sistem Proof of Work, dengan menyelesaikan puzzle kriptografi jauh lebih cepat. Quantum computing juga dapat mempercepat perhitungan hash dan menghasilkan blok baru lebih cepat, memungkinkan serangan 51% untuk mengganti blok valid dengan blok palsu, yang dapat menggagalkan prinsip immutability (ketidakberubahan) pada blockchain.
Menurut riset Deloitte, 25% jaringan Bitcoin dan 65% alamat Ethereum berisiko terkena serangan kuantum.
Top 5 Kripto Sektor Quantum Resistant
1. $ALGO (Algorand)
Algorand adalah project yang memiliki tujuan untuk mengaktualisasikan potensi blockchain secara global, melalui protokol Algorand dan perangkat open-source. Algorand adalah blockchain permissionless yang berarti siapa pun dapat bergabung dan berpartisipasi dalam jaringan tanpa memerlukan izin akses. Hal tersebut berbeda dengan beberapa blockchain lain yang memerlukan persetujuan atau izin tertentu untuk dapat berkontribusi dalam jaringan.
Algorand menggunakan mekanisme konsensus Pure-Proof-of-Stake (PPOS), dimana keunggulan dari mekanisme ini adalah setiap pemilik aset memiliki peluang untuk berkontribusi dalam pengelolaan jaringan. Selain itu mekanisme PPOS juga menghasilkan efisiensi transaksi dan validasi transaksi yang singkat.
Salah satu fokus utama Algorand adalah mengatasi hambatan teknis yang sering kali menghalangi adopsi blockchain secara luas. Beberapa dari hambatan tersebut melibatkan desentralisasi, skalabilitas, dan keamanan
Langkah Algorand Menuju Keamanan Post-Quantum
Pengamanan dengan State Proofs
Pada tahun 2022, Algorand memperkenalkan State Proofs, compact certificate yang aman terhadap serangan kuantum, untuk mengamankan perubahan ledger status setiap 256 putaran. State Proofs ini menggunakan tanda tangan FALCON, skema tanda tangan digital yang aman terhadap quantum attack, dan mengandung Merkle tree yang membuktikan 256 header blok terakhir.
- Integrasi FALCON dalam AVM
Algorand juga mengembangkan opcode eksperimental dalam Algorand Virtual Machine (AVM) untuk verifying the signature FALCON, meskipun belum aktif di mainnet. Langkah ini menunjukkan upaya Algorand untuk menciptakan akun yang aman terhadap quantum attack. - Mekanisme Konsensus dan VRF
Mekanisme konsensus Algorand menggunakan Verified Randomness Function (VRF) yang rentan terhadap komputer kuantum. Algorand sedang mencari metode VRF pasca-kuantum yang lebih aman untuk menggantikan VRF saat ini, seperti metode ZKBoo ZKB++ dan XMSS.
Kesimpulan Dengan mengintegrasikan FALCON, Algorand meningkatkan ketahanan ekosistemnya terhadap ancaman kuantum, menunjukkan komitmen untuk keamanan jangka panjang dalam menghadapi perkembangan teknologi kuantum.
Baca Juga PUDGY Penguins, NFT yang Capai Harga US$100K
2. $CELL (Cellframe)
Cellframe adalah platform blockchain Service-based yang menawarkan ekosistem kripto dengan berbagai aplikasi dan keunggulan. Proyek ini bertujuan menyediakan alat yang inovatif, aman, dan mudah digunakan untuk mendukung interaksi antara penyedia layanan dan konsumen. Nilai-nilai utama yang dijunjung adalah preservation of technology, responsibility, logic dan common sense.
Token CELL berfungsi sebagai aset utama ekosistem, digunakan untuk transaksi di jaringan utama Cellframe dan dikumpulkan sebagai biaya transaksi.
Token ini sudah memiliki banyak aplikasi di jaringan natifnya dan akan terus berkembang. CELL juga tersedia dalam bentuk wrapped di jaringan Ethereum dan BSC, memungkinkan pengguna untuk menyediakan likuiditas di exchange sebagai pasangan LP.
Selain itu, Cellframe memiliki standar token CF-20 untuk token yang dapat dipertukarkan, yang digunakan untuk berbagai fungsi seperti transaksi, proof of stake, dan pertukaran dalam jaringan. Di masa depan, standar token lainnya, seperti CF-721 dan CF-1155 untuk token tidak dapat dipertukarkan, juga akan diimplementasikan.
Cellframe adalah blockchain yang dirancang untuk tahan terhadap quantum threat, menggunakan tanda tangan post-kuantum yang direkomendasikan NIST dan metode kriptografi canggih lainnya. Dalam kriptografi post-kuantum, semua data perantara harus disimpan, membutuhkan memori besar yang saat ini belum dapat disediakan oleh quantum computer.
Emergency protocoltelah disiapkan untuk menghentikan jembatan dan perdagangan jika terjadi peretasan kuantum, guna melindungi dana pengguna. Selain itu, periode staking LP untuk token CELL di jaringan ERC-20 dan BEP-20 dibatasi hingga enam bulan sebagai langkah sementara, hingga algoritma evakuasi dana ke jaringan asli selesai dikembangkan.
Cellframe terus memprioritaskan keamanan platform, layanan fogging, dan enkripsi post-kuantum, memastikan kesiapan penuh menghadapi quantum threat di masa depan.
3. $HBAR (Hedera)
Hedera Hashgraph adalah platform terdesentralisasi yang mendukung transaksi digital dan aplikasi, menggunakan teknologi hashgraph sebagai alternatif blockchain. Hashgraph menawarkan kecepatan dan keamanan lebih tinggi melalui pendekatan berbeda.
Teknologi hashgraph menggunakan gossip protocol dan virtual voting untuk mencatat transaksi:
- Gossip Protocol: Node di jaringan saling berbagi informasi secara cepat, mirip penyebaran kabar dari satu node ke node lain.
- Virtual Voting: Tanpa pemungutan suara langsung, setiap node dapat memprediksi kesepakatan jaringan berdasarkan informasi yang diterima, sehingga konsensus tercapai dengan efisien.
Fitur ini membuat hashgraph lebih cepat dan hemat sumber daya dibandingkan blockchain tradisional.
Hedera Hashgraph ($HBAR) dirancang untuk ketahanan kuantum, menjadikannya pilihan inovatif di dunia blockchain. Hedera menggunakan algoritma SHA-384 yang lebih aman dari ancaman kuantum dibandingkan SHA-256, serta sedang mengembangkan kriptografi post-kuantum untuk keamanan masa depan.
Sejak 2020, Google, anggota Governance Council Hedera, berkontribusi pada keamanan jaringan dengan keahlian teknologinya di bidang kuantum, meningkatkan kredibilitas $HBAR.
Langkah proaktif ini menarik kepercayaan pasar dan adopsi institusional, termasuk penggunaan $HBAR dalam real world asset tokenization. Dengan dukungan kuat dari Google dan program pengembangan seperti Web3 Startup, Hedera terus memperkuat ekosistemnya, mempersiapkan jaringan untuk era kuantum.
4. $OZO (Ozochain)
Ozone Chain adalah platform blockchain tahan kuantum yang memadukan teknologi keamanan canggih untuk menghadapi the threat of quantum computers. Dengan menggunakan kriptografi berbasis lattice (post-quantum cryptography) dan quantum random numbers (QRN) yang dihasilkan dari keadaan kuantum materi, platform ini menawarkan keamanan tingkat tinggi yang telah diuji dan disertifikasi oleh NIST, dieharder, dan TUV.
Platform ini kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) dan menggunakan protokol proof of authority serta IBFT, memungkinkan biaya transaksi rendah tanpa mengorbankan keamanan. Fokus pada solusi keamanan kuantum dan skalabilitas menjadikannya pilihan ideal bagi pengembang dApps.
Keunggulan Ozone Chain
- Keamanan Tahan Kuantum
Ozone Chain menggunakan kriptografi canggih yang tahan terhadap the threat of quantum computers di masa depan, memberikan perlindungan aset yang unggul dibandingkan cryptocurrency lainnya. - Interoperabilitas
Platform ini memungkinkan koneksi mulus dengan berbagai jaringan blockchain, memfasilitasi transaksi dan pertukaran antarplatform dengan mudah, menciptakan fleksibilitas dalam ekosistem digital yang saling terhubung. - Skalabilitas
Dirancang untuk menangani volume transaksi tinggi tanpa mengorbankan kecepatan atau efisiensi, Ozone Chain ideal untuk operasi berskala kecil maupun besar, cocok untuk perusahaan yang ingin berkembang di pasar kripto.
5. $QRL (Quantum Resistant Ledger)
Quantum Resistant Ledger (QRL) adalah platform blockchain yang fokus pada keamanan tingkat enterprise dan perlindungan terhadap the threat of quantum computing. QRL mengimplementasikan XMSS (eXtended Merkle Tree Signature Scheme), sebuah tanda tangan digital pasca-kuantum yang disetujui oleh NIST, memastikan bahwa tanda tangan dalam jaringan ini aman dari serangan komputer kuantum di masa depan. XMSS dirancang untuk bertahan lebih lama terhadap kemajuan teknologi komputasi kuantum.
Sejak blok pertama, QRL sudah menerapkan keamanan kuantum dengan format alamat yang dapat diperluas, menjaga integritas jaringan meskipun teknologi komputasi kuantum berkembang.
Platform ini menggunakan kode open-source dan menjalani audit ketat dari pihak ketiga seperti red4sec dan x41 D-sec, memastikan transparansi dan standar keamanan yang tinggi pada setiap pengembangan dan implementasinya.
Baca Juga SEC Tangkap Pelaku Penipuan Bitcoin Senilai US$2,9 Juta
Mengapa Memilih QRL:
QRL mengimplementasikan XMSS untuk tanda tangan, yang melindungi keamanan dan ketahanan blockchain. Meskipun ada kelemahan dalamsignature size dan penggunaan kunci satu kali pada algoritma pasca-kuantum,
QRL telah mengatasi tantangan ini. Jika Anda mencari sistem yang aman untuk penyimpanan jangka panjang, QRL lebih aman dibandingkan dengan blockchain lain yang menggunakan algoritma klasik.
Kesimpulan
Quantum computing memiliki potensi besar, tetapi juga mengancam keamanan data. Salah satu ancamannya adalah kemampuan komputer kuantum untuk memecahkan algoritma kriptografi yang saat ini digunakan, seperti RSA dan ECC, menggunakan algoritma seperti Shor’s yang bisa memecahkan masalah faktorisasi dan logaritma diskrit dengan lebih cepat dibanding komputer klasik. Ini dapat membuka celah dalam sistem keamanan.
Meskipun komputer kuantum yang cukup kuat untuk melakukannya belum tersedia, para ahli sudah mengembangkan kriptografi pasca-kuantum untuk menghadapinya. Oleh karena itu, meskipun ancaman quantum computing masih jauh, langkah pencegahan harus diambil sekarang untuk melindungi data di masa depan.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Arthur Hayes memprediksi kripto akan mengalami 'penurunan mengerikan' sekitar pelantikan Trump
Mantan CEO BitMEX Arthur Hayes memperkirakan pasar kripto akan mengalami "penurunan yang mengerikan" sekitar hari pelantikan Trump. Hayes mengatakan ekspektasi investor kripto terhadap perubahan kebijakan yang akan datang di bawah pemerintahan Trump jauh dari kenyataan.
Io.net Menyediakan Komputasi GPU Untuk Mendukung Layanan Validasi Ethereum Baru Zerebro
Singkatnya io.net telah bermitra dengan Zerebro untuk mendukung ekspansinya ke dalam validasi blockchain, memungkinkannya untuk memanfaatkan infrastruktur io.net yang terdistribusi secara global untuk memperkuat operasi validator Ethereumnya.
Nuffle Labs dan Wormhole Bergabung untuk Mengubah Restakasi Lintas Rantai dengan Solusi Baru
Singkatnya Nuffle Labs dan Wormhole telah memperkenalkan solusi baru yang dirancang untuk menyatukan ekosistem blockchain dengan memungkinkan restaking lintas rantai asli tanpa perlu penjembatan aset.
Aurora Labs Meluncurkan TurboChain dan TurboSwap, Mempercepat Pertumbuhan Ekosistem TURBO
Singkatnya Aurora Labs telah memperkenalkan TurboChain dan TurboSwap sebagai tambahan baru pada ekosistem TURBO, memperkuat DeFi, utilitas token, dan pengembangan blockchain berbasis komunitas.