Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli KriptoPasarPerdaganganFuturesCopyBotsEarn
Ether Tembus US$3.600, 90% Holder ETH Kini dalam Kondisi Profit

Ether Tembus US$3.600, 90% Holder ETH Kini dalam Kondisi Profit

CoinvestasiCoinvestasi2024/11/29 19:33
Oleh:Coinvestasi

Ether (ETH), aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua di dunia, baru-baru ini melanjutkan tren kenaikan harga yang impresif, menembus level US$3.600 untuk pertama kalinya sejak Juni 2024. Lonjakan harga ini membawa keuntungan besar bagi sebagian besar holder (pemegang) ETH, yang kini menikmati hasil dari investasi mereka.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap per Kamis malam (28/11), ETH sempat menyentuh titik tertinggi bulan ini di angka US$3.667, meskipun saat artikel ini ditulis, harga telah mengalami sedikit koreksi menjadi US$3.571. Dalam jangka waktu mingguan, harga aset kripto ini tercatat naik sekitar 7%, dengan kenaikan bulanan yang mencapai 33%.

Ether Tembus US$3.600, 90% Holder ETH Kini dalam Kondisi Profit image 0 Pergerakan harga Ether dalam sepekan terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Baca juga:  Vitalik Buterin Ungkap Rencana Masa Depan Ethereum Pasca The Merge

Pemegang ETH Mulai Menikmati Keuntungan

Kenaikan harga ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi holder ETH jangka panjang, tetapi juga menunjukkan bahwa lebih dari 90% pemegang ETH kini berada dalam posisi untung per 28 November, menurut data IntoTheBlock.

Ether Tembus US$3.600, 90% Holder ETH Kini dalam Kondisi Profit image 1 Lebih dari 90% holder Ether menikmati keuntungan mereka. Sumber: IntoTheBlock

Hanya sekitar 9,2% pemegang ETH yang tercatat mengalami kerugian, dengan jumlah total kepemilikan mereka hanya mencakup sekitar 2,8% dari total pasokan ETH yang beredar. Sebagian besar token ETH yang berada dalam posisi rugi sebelumnya dibeli pada kisaran harga antara US$3.619 hingga US$4.169, yang setara dengan sekitar 3,95 juta ETH atau senilai US$14,33 miliar. Token-token tersebut tersebar di sekitar 11,42 juta wallet

Untuk menyerap likuiditas ini, Ethereum perlu mengalami kenaikan harga sekitar 33% dari level saat ini. Terakhir kali Ether mengalami reli signifikan hingga mencapai level harga lebih dari US$4.000 adalah pada 12 Maret 2024, bersamaan dengan Bitcoin yang mencapai harga tertingginya pada saat itu di kisaran US$73.700. 

Sejak itu, Ether diperdagangkan dalam rentang harga sempit antara US$2.223 hingga US$4.066, meskipun peluncuran ETF spot Ether pada 23 Juli sempat memicu harapan akan adanya lonjakan harga, serupa dengan reaksi pasar terhadap ETF spot Bitcoin yang diluncurkan pada Januari 2024.

Baca juga: ETF Ethereum Spot Pecahkan Rekor Arus Masuk US$295 Juta

Prospek Kenaikan Harga Ether

Sejumlah trader dan analis kini optimis bahwa Ether berpotensi kembali menguji level tertingginya tahun ini. Dalam laporan pasar yang dirilis pada 28 November, kontributor CryptoQuant, ShayanBTC, mencatatkan bahwa tingkat pendanaan Ether telah mengalami “kenaikan signifikan” dalam beberapa minggu terakhir. 

Meskipun demikian, ia menambahkan bahwa funding rate tersebut masih berada di bawah level yang tercatat saat Ethereum hampir mencapai harga tertinggi sepanjang masa di angka US$4.900, yang menunjukkan bahwa Ether belum berada dalam kondisi pasar yang “terlalu panas.”

Perlu diketahui, funding rate adalah indikator yang digunakan exchange untuk menjaga harga futures perpetual tetap sejalan dengan harga spot. Ketika funding rate tinggi, ini sering kali menunjukkan pasar yang bullish, karena banyak trader yang mengambil posisi long dam mengharapkan harga akan terus naik. Data dari CoinGlass saat ini menunjukkan bahwa funding rate Ether di exchange Binance tercatat sebesar 0,0169%.

Sementara itu, trader dengan nama pseudonim Ash Crypto menyatakan dalam postingannya di X bahwa Ether “sangat dekat” untuk mencapai harga US$4.000, diiringi dengan reli altcoin secara luas.

Dari sisi analis, Geoffrey Kendrick, Kepala Riset Kripto di Standard Chartered, memprediksi bahwa Ether berpotensi untuk menyentuh US$8.000 pada akhir 2024 dan meningkat hingga US$14.000 pada 2025 mendatang, bergantung pada minat investor institusi terutama pada produk ETF Ether spot di AS.

Baca juga: Standard Chartered Prediksi Harga Ethereum ke US$14.000 tahun 2025

0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Kunci untuk token baru.
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!

Kamu mungkin juga menyukai

THORChain berencana mengatasi krisis utang $200 juta dengan menerbitkan token ekuitas TCY

THORChain dengan cepat menyetujui proposal untuk mengatasi krisis utang hampir $200 juta. Rencana yang disetujui melibatkan konversi utang gagal bayar menjadi ekuitas dengan menerbitkan token baru yang disebut TCY kepada para kreditur. Pemegang token TCY berhak atas 10% dari pendapatan THORChain secara permanen.

The Block2025/02/03 09:01

Thailand berencana platform perdagangan token digital baru untuk perusahaan sekuritas: laporan

Ringkasan Cepat SEC Thailand dilaporkan berencana meluncurkan platform berbasis blockchain untuk memungkinkan perusahaan memperdagangkan instrumen utang melalui token digital. Platform ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pasar modal lokal.

The Block2025/02/03 09:01

ETF bitcoin spot AS di Januari mencatat arus masuk bersih melebihi $5 miliar

Sekilas Pandang Pada bulan Januari, 12 ETF bitcoin spot mencatat arus masuk bersih bulanan sekitar $5,25 miliar, naik dari $4,53 miliar pada Desember 2024. IBIT milik BlackRock memimpin arus masuk Januari, mencatat arus masuk bulanan sebesar $3,23 miliar.

The Block2025/02/03 09:01

Crypto mengalami likuidasi lebih dari $1,7 miliar dalam sehari terakhir karena tarif Trump meredam sentimen bullish yang 'berlebihan'

Ringkasan Cepat Pasar kripto mengalami likuidasi sebesar $1,79 miliar dalam 24 jam terakhir, setelah pengumuman tarif oleh Presiden AS Donald Trump. Analis menyatakan bahwa investor khawatir "perang dagang" yang sedang berlangsung akan memicu inflasi dan menyebabkan suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

The Block2025/02/03 05:23