Dampak Bitcoin Cetak Rekor Baru dan Pemilu AS ke Pasar Crypto Berikutnya
Pemilu AS tahun 2024 telah menjadi sorotan global dengan hasil yang telah dipastikan, Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS yang ke-47. Bagaimana dampak ke pasar crypto berikutnya, setelah sebelumnya Bitcoin mencetak rekor baru?
Menurut data dari QCP Capital , kemenangan Trump ini memiliki dampak signifikan terhadap pasar keuangan, yang terlihat dari penguatan dolar AS sebesar 1,2 persen hingga mencapai level tertinggi sejak Juli pada posisi 105.
Para investor pun tampak optimis dengan adanya kemungkinan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan peningkatan belanja fiskal.
“Kenaikan dolar AS dan imbal hasil Treasuri ini mencerminkan ekspektasi pasar yang tinggi terhadap kebijakan fiskal yang lebih ramah dari Trump,” ujar seorang analis dari QCP Capital.
Pengaruh Kebijakan Trump pada Imbal Hasil Treasuri
Imbal hasil Treasuri 10 tahun meningkat sebesar 15 basis poin, sedangkan imbal hasil untuk jangka pendek dua tahun naik 8 basis poin.
Kenaikan ini mencerminkan ekspektasi investor terhadap perubahan kebijakan yang diperkirakan lebih mendukung pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, pasar tetap memperkirakan adanya pemotongan suku bunga sekitar 1,8 kali tahun ini dan tiga kali lagi pada tahun depan.
Seorang analis keuangan dari QCP Capital berpendapat bahwa, meskipun kebijakan yang diusulkan oleh Trump terlihat lebih ramah terhadap pasar, mereka tetap melihat adanya peluang penurunan suku bunga di masa depan untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Bitcoin Mencetak Rekor Baru di Tengah Euforia Pemilu AS
Tidak hanya pasar keuangan, pasar kripto pun mengalami lonjakan yang luar biasa. Harga Bitcoin (BTC) berhasil mencatatkan rekor tertinggi baru di angka US$75 ribu, melampaui rekor sebelumnya pada US$73,5 ribu yang tercatat pada 14 Maret 2024.
Setelah sempat bergerak dalam rentang ketat di bawah level US$70 ribu, Bitcoin kini kembali menembus batas atas.
Menariknya, ini adalah kali ketiga Bitcoin mengalami kenaikan besar setelah siklus pemilu di AS sejak kali pertama diperkenalkan pada tahun 2009. Setiap siklus pemilu diikuti oleh kenaikan harga yang signifikan, tanpa ada penurunan harga yang kembali ke level sebelum pemilu.
“Euforia di pasar kripto ini mengindikasikan bahwa Bitcoin masih memiliki momentum bullish yang kuat, terutama menjelang tahun 2025,” tambah analis dari QCP Capital.
Harga Bitcoin Menuju US$125.000
Di sisi lain, Kepala Riset Aset Digital Global di Standard Chartered, Geoff Kendrick, telah melihat potensi yang bullish juga untuk Bitcoin. Kendrick melihat adanya peluang harga BTC untuk melejit ke US$125.000 pada akhir tahun 2024 dan ke $200.000 pada akhir tahun 2025.
Menurut Kendrick, janji Trump yang pro kripto di masa jabatnya, serta janjinya untuk menendang Gary Gensler dari SEC AS, dan menjadikan BTC sebagai cadangan negara, akan menyokong dorongan kuat bagi harga BTC.
“Kita telah beralih dari [Presiden] Biden yang secara proaktif bersikap negatif terhadap industri ini, menjadi Trump, yang secara proaktif bersikap positif,” ungkap Kendrick, dilansir dari DLNews .
Selain itu, menurut analis popular di TradingView, CobraVanguard , saat ini bisa dikatakan bahwa Bitcoin berpotensi mencapai US$100.000 tahun depan, dan ia kian mempercayai hal tersebut pasca kemenangan Trump.
Secara teknikal, harga berhasil menembus pola megaphone dan ini akan terkonfirmasi jika dua atau tiga candlestick ditutup di atas level resistensi tersebut.
“Jika ini terjadi, Anda lebih tahu daripada saya apa yang akan terjadi selanjutnya!” ujar analis tersebut. [st]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
SOL Turun di Bawah $194: Fase Konsolidasi di Depan?
Pendiri Terra Do Kwon Menghadapi Keadilan AS Setelah Pertarungan Ekstradisi
Statistik Crypto ETF 2024 Menyoroti Tren-tren Baru dalam Sektor Ini