Singapura berencana untuk komersialisasi lebih lanjut aset tokenisasi untuk 'memperdalam likuiditas'

Otoritas Moneter Singapura telah memperkenalkan dua kerangka kerja industri baru yang berfokus pada kelompok industri pendapatan tetap dan dana, seiring dengan upayanya untuk mendukung komersialisasi tokenisasi aset.

Bank sentral negara kota tersebut mengatakan hari ini bahwa mereka berencana untuk “memajukan tokenisasi dalam layanan keuangan” dan menerbitkan dua kerangka kerja industri yang dikembangkan oleh anggota Project Guardian , sebuah inisiatif yang dipimpin oleh MAS untuk meningkatkan efisiensi pasar keuangan melalui tokenisasi.

Kerangka kerja pertama, yang disebut “Guardian Fixed Income Framework,” menyediakan panduan untuk menerapkan tokenisasi di pasar modal utang. “Tokenisasi instrumen pendapatan tetap dapat memberikan manfaat nyata terkait transparansi, efisiensi dalam perdagangan, dan pengurangan waktu penyelesaian di antara peserta pasar,” laporan tersebut mengatakan. 

“Kelompok industri ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan pematangan aset pendapatan tetap yang ditokenisasi, dengan tujuan akhirnya meningkatkan daya tarik dan aksesibilitasnya kepada berbagai investor, penerbit, bank, dan penyedia layanan,” laporan tersebut juga mengatakan.

Sementara itu, “Guardian Funds Framework” lainnya bertujuan untuk memberikan serangkaian rekomendasi untuk praktik terbaik industri untuk dana yang ditokenisasi. “Ini termasuk Guardian Composable Token Taxonomy untuk memfasilitasi pengembangan kendaraan investasi yang ditokenisasi yang terdiri dari berbagai aset, menyederhanakan proses penggabungan dana yang ditokenisasi baru, dan membantu mencapai efisiensi dalam penyelesaian dana,” kata MAS dalam pernyataan hari Senin.

MAS meluncurkan Project Guardian pada tahun 2022 dan sejauh ini telah melakukan lebih dari 15 uji coba industri dalam enam mata uang di berbagai produk keuangan mengenai penggunaan tokenisasi aset di pasar modal. Lebih dari 40 lembaga keuangan, asosiasi industri, dan pembuat kebijakan di tujuh yurisdiksi telah berpartisipasi dalam uji coba tersebut.

Memperdalam likuiditas

MAS juga mengatakan hari ini bahwa peningkatan yang lebih besar dalam penggalangan modal, perdagangan sekunder, layanan aset, dan penyelesaian aset yang ditokenisasi dapat direalisasikan dengan menghubungkan produk dari peserta yang lebih luas. 

“Ini akan memperdalam likuiditas di pasar primer dan sekunder untuk transaksi aset yang ditokenisasi,” kata MAS, menambahkan bahwa Citi, HSBC, Schroders, Standard Chartered, dan UOB telah membentuk kelompok industri “Guardian Wholesale Network” untuk mengkomersialkan uji coba tokenisasi aset mereka dan meningkatkan penggunaannya.

Leong Sing Chiong, wakil direktur pelaksana MAS, mengatakan bahwa MAS telah melihat “minat yang kuat dalam tokenisasi aset dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam pendapatan tetap, FX, dan manajemen aset.”

“Saat peserta Project Guardian mengkomersialkan produk dan layanan mereka setelah uji coba industri yang sukses, MAS memfasilitasi komersialisasi untuk berlangsung dengan cara yang terkoordinasi dan terhubung,” kata bank sentral tersebut.