Prediksi Bitcoin 2024: Ada Apa di Balik Target US$100.000 yang Gagal?
Trader kripto yang popular di platform TradingView, Alan Santana, baru-baru ini membagikan pandangannya terkait Bitcoin dan tren harga yang terjadi sejak Maret 2024.
Dalam opininya, Alan Santana mengungkapkan perasaan skeptis terhadap kemungkinan Bitcoin mencapai angka US$100.000 pada Oktober 2024. Alih-alih melihat pergerakan bullish besar, ia lebih condong pada pandangan bahwa BTC sedang berada dalam fase konsolidasi besar-besaran.
Optimisme yang Terkikis Seiring Waktu
Alan Santana, seorang trader yang telah memantau pasar kripto selama bertahun-tahun, memulai pengamatannya dengan sikap terbuka terhadap prediksi bullish yang banyak dikemukakan oleh pelaku pasar lainnya.
“Setiap hari, saya mencoba melihat Bitcoin bergerak lebih tinggi dan saya tetap terbuka pada target US$100 ribu,” ujar Santana.
Namun, setelah berbulan-bulan mengamati grafik, ia semakin yakin bahwa target tersebut tidak akan tercapai dalam waktu dekat.
“Saya telah terbuka dan menunggu sejak Maret 2024, dan setiap hari yang berlalu semakin meyakinkan saya bahwa US$100.000 tidak akan terjadi,” lanjutnya.
Santana mencatat bahwa saat ini Bitcoin sedang mengalami konsolidasi besar yang menandai adanya fase distribusi, di mana harga lebih cenderung mengalami koreksi daripada mengalami kenaikan.
Prediksi Bitcoin 2024: Mencari Sinyal Bullish, Tapi Tak Menemukannya
Dalam analisisnya, Santana juga mempertanyakan pandangan para analis lainnya yang tetap optimis terhadap Bitcoin.
“Apa yang saya tidak lihat? Apa yang mereka lihat yang saya lewatkan?” tanya Santana, sembari menambahkan bahwa ia merasa masih belum melihat adanya sinyal bullish yang kuat untuk mendukung prediksi tersebut.
Menurutnya, sinyal-sinyal yang biasanya menandai breakout bullish, seperti volume tinggi, divergensi bullish pada indikator, atau harga rendah setelah siklus bearish besar, saat ini tidak hadir di pasar Bitcoin.
Ia bahkan mengakui bahwa mungkin dirinya tidak sedang membohongi diri sendiri dan benar-benar melihat kondisi bearish yang tengah berlangsung.
“Mungkin grafik ini memang bearish, dan mungkin saya tidak sedang membodohi diri sendiri,” tambahnya.
Perbandingan Oktober 2023 dan Oktober 2024
Santana juga mengingatkan tentang perbedaan kondisi pasar Bitcoin pada Oktober 2023 dan Oktober 2024. Pada Oktober 2023, Bitcoin diperdagangkan sekitar US$26.000, sementara pada Oktober 2024, harga mencapai US$67.800.
Meski ada kenaikan signifikan, Santana tetap skeptis bahwa Bitcoin bisa mencapai angka US$100.000 dalam waktu dekat.
“Saya bertanya pada Anda, apa perbedaan antara Oktober 2024 dan Oktober 2023?” tanyanya.
Menurutnya, meskipun ada beberapa faktor yang seharusnya mendukung kenaikan harga, seperti klaim bullish dari Michael Saylor dan penerapan Spot ETF, harga BTC masih jauh dari target yang diharapkan.
“Jika Bitcoin begitu bullish, mengapa saat ini tidak diperdagangkan di angka US$90 ribu?” ujar Santana.
Menurutnya, alasan mengapa Bitcoin belum mengalami kenaikan dalam tujuh bulan terakhir adalah karena pasar berada dalam fase distribusi, dan menurut Alan, fase distribusi berakhir dengan crash besar.
Santana percaya bahwa fase koreksi yang sedang berlangsung saat ini adalah bagian dari siklus alami pasar, di mana setelah gelombang bullish besar, pasar akan terkoreksi sebelum melanjutkan pertumbuhan kembali.
Sebagai penutup, Santana juga menyinggung tentang pembelian Bitcoin oleh perusahaan Michael Saylor, yang dikenal sebagai pendukung kuat Bitcoin.
Meski demikian, ia memperingatkan bahwa ada kemungkinan besar bahwa Saylor justru sedang mempersiapkan posisi short yang signifikan di luar spekulasi publik. Mari kita saksikan. [st]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Korban FTX Lainnya? Eksekutif Platform Steaker Taiwan Menghadapi Dakwaan

Rancangan undang-undang 'Clean Cloud Act' mewajibkan penambang kripto untuk mengurangi emisi atau menghadapi denda
Senat Demokrat memperkenalkan RUU pada hari Kamis yang akan menetapkan batas regional pada emisi dari fasilitas penambangan kripto dan pusat data AI, memberlakukan denda pada fasilitas yang melebihi batas tersebut. Batas regional ini akan dikurangi sebesar 11% setiap tahun hingga mencapai nol pada tahun 2035, mengharuskan fasilitas untuk beroperasi dengan 100% energi terbarukan, atau menghadapi denda. RUU ini juga akan mengharuskan fasilitas untuk menyerahkan laporan tahunan yang terperinci tentang penggunaan dan sumber listrik untuk memungkinkan EPA menghitung setiap fasilitas.

Rasio harga SOL-ke-ETH mencapai titik tertinggi sepanjang masa, sementara Vitalik mengisyaratkan peningkatan lebih cepat di masa depan untuk Ethereum
Ringkasan Cepat Harga Solana telah meningkat lebih dari 10% selama seminggu terakhir sementara harga ether turun dengan proporsi yang sama, menyebabkan rasio harga SOL/ETH mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa pada penutupan harian. Rasio ETH terhadap BTC juga turun ke nilai terendahnya sejak awal 2020. Co-founder Ethereum Vitalik Buterin mengisyaratkan di X bahwa peningkatan hard fork di masa depan pada jaringan blockchain dapat datang lebih cepat setelah peningkatan Pectra yang dijadwalkan untuk awal Mei.

ETF bitcoin spot mengalami arus keluar selama enam hari berturut-turut karena ketegangan tarif memicu pelarian ke aset aman
ETF bitcoin spot di AS melaporkan arus keluar bersih sebesar $150 juta pada hari Kamis, memperpanjang tren arus negatif mereka menjadi enam hari. Perang tarif yang sedang berlangsung membuat investor beralih dari aset berisiko ke tempat yang lebih aman, kata para analis.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








