WazirX Diduga Pindahkan $75 Juta Dana Pengguna Pasca PeretasanDampak Hukum dan Tantangan PenggunaDampak Peretasan dan Langkah Pemulihan WazirXTantang
Salah satu pendiri CoinSwitch, Ashish Singhal, menuduh WazirX memindahkan dana pengguna senilai $75 juta ke bursa global Bybit dan KuCoin setelah peretasan besar yang terjadi pada Juli 2024. Tuduhan ini muncul setelah CoinSwitch merilis dasbor publik yang melacak aktivitas dompet berdasarkan pengungkapan data terbaru dari WazirX.
WazirX sebelumnya mengajukan affidavit ke Pengadilan Tinggi Singapura, mengungkapkan lebih dari 240.000 alamat dompet sebagai bagian dari proses restrukturisasi utangnya. Pengungkapan ini justru menimbulkan kebingungan di kalangan pengguna, khususnya di India, di mana pemahaman mengenai kripto masih terbatas. Menurut Singhal, data yang sangat besar dan kompleks ini sulit dipahami oleh pengguna awam.
Untuk membantu menjelaskan situasi, CoinSwitch menciptakan dasbor yang melacak pergerakan dana dari dompet WazirX. Dasbor ini mengungkapkan bahwa dana sebesar $72,13 juta telah dipindahkan ke Bybit, sementara $1,5 juta lainnya dikirim ke KuCoin setelah insiden peretasan terjadi. Singhal menggarisbawahi bahwa ini hanya sebagian dari teka-teki yang lebih besar yang masih sedang diselidiki.
Dampak Hukum dan Tantangan Pengguna
WazirX menghadapi berbagai tantangan setelah peretasan tersebut, termasuk tindakan hukum dari CoinSwitch. Pada Juli 2024, CoinSwitch mengumumkan tindakan hukum terhadap WazirX karena mencegah mereka menarik dana pengguna dari platform yang terkena dampak. CoinSwitch kemudian harus menggunakan dana dari kas internalnya untuk memastikan para penggunanya tidak dirugikan, dengan mempertahankan rasio cadangan 1:1.
Situasi ini semakin rumit dengan adanya proses hukum WazirX di Singapura. Mereka telah meminta moratorium selama 30 hari untuk merestrukturisasi keuangannya setelah peretasan tersebut. Namun, perselisihan hukum dengan CoinSwitch terkait dana yang dibekukan senilai $9,7 juta menambah tantangan pemulihan dan meningkatkan ketidakpastian di kalangan pengguna.
CoinSwitch, di sisi lain, berusaha memastikan transparansi dengan terus memperbarui informasi melalui dasbor yang mereka buat. Singhal juga menegaskan bahwa ada batasan informasi yang dapat mereka bagikan karena proses hukum yang sedang berjalan, tetapi ia berkomitmen untuk tetap transparan kepada para pengguna.
Baca juga Hacker WazirX Pindahkan $6,5 Juta ke Tornado Cash
Dampak Peretasan dan Langkah Pemulihan WazirX
Peretasan pada 14 Juli 2024 mengakibatkan kerugian besar bagi WazirX, dengan $230 juta aset, sebagian besar dalam bentuk token ERC-20, dicuri dari dompet panas mereka. Setelah kejadian tersebut, WazirX menangguhkan semua penarikan, membuat pengguna tidak dapat mengakses dana mereka. Meskipun penarikan INR telah dibuka kembali secara terbatas, penarikan kripto tetap ditangguhkan karena WazirX berusaha mengonsolidasikan asetnya untuk menstabilkan operasional dan meminimalkan biaya jaringan.
Untuk menghadapi masalah keuangan pasca-peretasan, perusahaan induk WazirX, Zettai Pte Ltd, memperoleh moratorium empat bulan dari Pengadilan Tinggi Singapura pada Agustus 2024. Ini memberikan WazirX waktu untuk merestrukturisasi keuangannya, tetapi tantangan hukum dari CoinSwitch dan ketidakmampuan untuk memulihkan dana secara cepat membuat proses pemulihan lebih sulit.
Moratorum Wazirx. Source: WazirXPengguna WazirX, terutama di India, masih menunggu informasi lebih lanjut tentang kapan mereka dapat menarik dana mereka. Hingga kini, WazirX belum memberikan pembaruan signifikan tentang status pemulihan dana yang dicuri.
Baca juga WazirX Luncurkan Program Bounty Untuk Pulihkan Aset Kriptonya
Tantangan dan Masa Depan Bursa Kripto India
Dalam beberapa bulan terakhir, peretasan di industri kripto tidak hanya dialami oleh WazirX, tetapi juga beberapa bursa besar lainnya. Ini menunjukkan bahwa keamanan kripto masih menjadi tantangan besar, terutama di pasar negara berkembang seperti India, di mana regulasi dan infrastruktur belum sepenuhnya matang.
CoinSwitch, sebagai salah satu pemain utama di pasar, terus berupaya memfasilitasi pemahaman publik tentang keamanan dan transparansi dalam dunia kripto. Mereka berharap dasbor pelacakan dompet yang mereka buat bisa menjadi alat bagi pengguna untuk memantau pergerakan dana dan mengurangi ketidakpastian di sekitar masalah peretasan ini.
Namun, ketidakpastian masih menggelayuti industri kripto India. Kasus WazirX menjadi pelajaran penting bagi semua bursa kripto untuk lebih meningkatkan keamanan dan memberikan transparansi kepada pengguna. Seiring dengan pertumbuhan industri ini, diharapkan regulasi yang lebih ketat dan sistem keamanan yang lebih baik dapat melindungi para investor dari risiko serupa di masa depan.
Baca juga ApeCoin $APE Melonjak 156% Setelah Peluncuran ApeChain
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Meninjau prediksi kripto untuk tahun 2025
Dengan semakin banyak perusahaan yang memegang BTC, strategi hasil bitcoin bisa menjadi "norma baru keuangan perusahaan," ungkap CoinShares
AS menjatuhkan sanksi pada jaringan pencucian kripto Korea Utara
Tinjauan Cepat Departemen Keuangan AS mengeluarkan sanksi terhadap individu yang mencuci mata uang kripto untuk mendanai rezim Korea Utara. Peretas yang didukung negara Korea Utara dituduh berada di balik beberapa peretasan terbesar dalam kripto.
Anggota legislatif Ohio mengusulkan rancangan undang-undang untuk menciptakan cadangan bitcoin yang didukung negara
Tinjauan Cepat Anggota Dewan Perwakilan Ohio Derek Merrin memperkenalkan rancangan undang-undang untuk membuat cadangan bitcoin dalam kas negara. Beberapa anggota dewan negara bagian lainnya telah mendorong adanya cadangan bitcoin negara bagian, sementara presiden terpilih AS Donald Trump berencana membangun cadangan strategis nasional bitcoin.
ENS memilih Linea untuk mengembangkan jaringan Layer 2 'Namechain'
Ringkasan Singkat Ethereum Name Service akan menggunakan teknologi Linea untuk mengembangkan jaringan Layer 2 miliknya sendiri yang disebut Namechain.