Visa Perluas Jaringan Pembayaran Kripto dengan Kemitraan Baru Bersama dtcpay!
Jakarta, Pintu News – Visa , penyedia layanan pembayaran global, telah memperluas jangkauannya di sektor kripto dengan bermitra dengan dtcpay, perusahaan penyedia layanan pembayaran berbasis di Singapura.
Dalam kemitraan ini, Visa akan mengintegrasikan layanan pembayaran digital dari dtcpay ke dalam jaringan pembayaran globalnya, yang mencakup lebih dari 130 juta merchant di 200 negara.
Kemitraan ini mencakup peluncuran kartu dtcpay Visa Infinite, yang memungkinkan pengguna untuk mengonversi aset digital seperti stablecoin menjadi mata uang fiat.
Dengan ini, pengguna dapat mendanai kartu mereka menggunakan fiat, memudahkan pembayaran kripto dalam kehidupan sehari-hari. Kerjasama ini menjadi langkah besar dalam memudahkan adopsi kripto secara lebih luas.
Baca juga: MoviePass Gandeng Sui Foundation: Kini Pengguna Bisa Bayar Langganan Pakai USDC!
Masa Depan Pembayaran Digital dengan Kolaborasi Visa dan dtcpay
Visa dan dtcpay merayakan kemitraan ini dengan acara bertajuk “The Voyager: Tomorrow’s Payments, Today” pada 18 September 2024, bertepatan dengan ulang tahun kelima dtcpay. Acara ini bertujuan untuk memamerkan masa depan pembayaran digital melalui inovasi Web3 dan kripto.
Adeline Kim, Manajer Visa untuk Singapura, menyatakan bahwa kerjasama ini menunjukkan komitmen Visa untuk menghadirkan fleksibilitas, keamanan, dan kenyamanan lebih besar dalam pembayaran digital.
Dengan jaringan global Visa dan keahlian Web3 dari dtcpay, pengguna dan bisnis dapat lebih mudah bertransaksi dengan kripto.
CEO dtcpay, Alice Liu, menambahkan bahwa kemitraan ini merupakan langkah penting untuk menjembatani kesenjangan antara pembayaran digital dan keuangan tradisional, memperkuat adopsi mata uang digital oleh sistem keuangan mainstream.
Visa Tingkatkan Inisiatif di Sektor Kripto
Sumber: NaviKemitraan Visa dengan dtcpay hanyalah salah satu dari banyak langkah Visa dalam memperkuat posisinya di sektor kripto. Sebelumnya, Visa telah bermitra dengan berbagai perusahaan kripto untuk meluncurkan kartu yang terhubung dengan aset digital.
Baca juga: Bank DBS Perluas Layanan Kripto dengan Perdagangan Opsi Over The Counter (OTC)
Misalnya, kartu Crypto.com Visa yang terkenal memungkinkan pengguna untuk berbelanja menggunakan kripto di merchant lokal.
Visa juga telah bekerja sama dengan perusahaan perangkat keras kripto Tangem untuk memungkinkan pengguna melakukan pembayaran dengan aset digital yang tersimpan di dompet Tangem mereka. Selain itu, Visa bergabung dengan Transak untuk memfasilitasi penarikan kripto secara global.
Sementara itu, saingan Visa, Mastercard, juga membuat kemajuan di sektor kripto dengan memperkenalkan kartu debit euro untuk pengeluaran kripto tanpa kustodian melalui kemitraan dengan Mercuryo .
Mastercard juga bekerja sama dengan MoonPay untuk menjajaki teknologi blockchain dalam meningkatkan keterlibatan dan loyalitas pelanggan.
Secara keseluruhan, Visa terus mengambil langkah besar dalam mengintegrasikan kripto ke dalam ekosistem pembayaran globalnya. Kemitraan dengan dtcpay menandai tonggak penting dalam menghadirkan solusi pembayaran digital yang lebih mudah diakses dan praktis bagi pengguna di seluruh dunia.
Dengan kolaborasi ini, baik Visa maupun dtcpay akan memperkuat adopsi kripto, membuka jalan bagi masa depan pembayaran yang lebih inovatif dan inklusif.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain .
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain . Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum ber investasi . Segala aktivitas jual Beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Coingape. Visa Expands Crypto Payments Network with New Partnership . Diakses tanggal 19 September 2024
- Coinspeaker. Visa and dtcpay Team Up to Expand Crypto Payments Network . Diakses tanggal 19 September 2024
*Featured Image: Uptech Media
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Anda mungkin juga menyukai
Ryan Watkins dari Syncracy Capital menguraikan alasan optimis untuk Solana dan faktor pendorong pasar kripto
Ringkasan Singkat Ryan Watkins, salah satu pendiri Syncracy Capital, menjelaskan kinerja Ethereum, kasus bullish untuk Solana, dan mencari "pemenang generasi" berikutnya di pasar kripto
Operator ATM Kripto Bitcoin Depot melaporkan pendapatan Q3 sebesar $135,3 juta
Ringkasan Cepat Perusahaan mencatat pendapatan sebesar $135,3 juta untuk kuartal ketiga tahun 2024, turun 25% dari $179,5 juta yang diperoleh pada kuartal ketiga tahun 2023.
Harian: Investor Dogecoin membatalkan gugatan class-action terhadap Elon Musk, Michael Saylor merencanakan pesta bitcoin $100K dan lainnya
Investor Dogecoin telah membatalkan gugatan class-action mereka terhadap Elon Musk, yang menuduhnya memanipulasi harga DOGE selama lonjakan tahun 2021 dari kurang dari $0,10 menjadi sekitar $0,70. Analis JPMorgan mengantisipasi perubahan regulasi positif untuk kripto di bawah Presiden terpilih Donald Trump, dengan kerangka kerja yang lebih jelas kemungkinan akan menguntungkan industri ini. Presiden terpilih Donald Trump menunjuk pendukung bitcoin Robert F. Kennedy Jr. sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS pada hari Kamis. Artikel berikut adalah
Elon Musk menolak ICO yang diusulkan oleh OpenAI pada tahun 2018: dokumen pengadilan
Tinjauan Cepat Musk dan tim hukumnya mengklaim bahwa Sam Altman dan Greg Brockman, dua pendiri OpenAI, ingin meluncurkan token pada awal 2018 untuk membantu membuat perusahaan menjadi menguntungkan. Pada saat itu, Musk mengatakan "itu hanya akan mengakibatkan hilangnya kredibilitas besar-besaran bagi OpenAI dan semua orang yang terkait dengan ICO."