Larangan Starlink dan X Elon Musk di Brasil Dicabut Setelah Membayar Denda Rp50,8 Miliar
Jakarta, Pintu News – Setelah berminggu-minggu ketegangan antara Elon Musk dan Hakim Agung Brasil, Alexandre de Moraes, larangan terhadap Starlink dan X akhirnya dicabut.
Starlink dan X Akhirnya Terbebas dari Larangan Brasil
Perseteruan ini bermula dari ketidakpatuhan X terhadap perintah pengadilan Brasil untuk memblokir akun-akun yang menyebarkan informasi palsu dan ujaran kebencian. Akun-akun tersebut dianggap sebagai ancaman bagi demokrasi negara itu.
Baca juga: Telegram Terancam Diblokir di Indonesia, Kenapa?
Sanksi yang melibatkan pembekuan rekening X dan Starlink mulai berlaku sejak 30 Agustus 2024, setelah perusahaan tidak menunjuk perwakilan hukum lokal di Brasil, seperti yang diwajibkan oleh undang-undang setempat.
Namun, pada 12 September 2024, X membayar denda sebesar 18,35 juta reais atau sekitar $3,31 juta atau setara dengan Rp50.858.610.000, sehingga pengadilan mencabut larangan tersebut.
Alasan Dibalik Larangan Terhadap X dan Starlink
Sumber: MashableMasalah ini pertama kali muncul pada bulan April, ketika X dituduh menyebarkan konten yang membahayakan stabilitas negara melalui akun-akun yang diduga menyebarkan ekstremisme dan disinformasi.
Elon Musk menentang perintah pengadilan tersebut, menuduh pemerintah melanggar kebebasan berbicara.
Namun, Hakim Alexandre de Moraes menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut penting untuk melindungi demokrasi Brasil. Selain denda $3,31 juta, pengguna yang mencoba mengakses X melalui VPN juga dikenakan denda sebesar $9.000.
Meskipun sanksi finansial telah diselesaikan, X masih menghadapi tantangan hukum di Brasil. Beberapa kelompok politik, termasuk Partido Novo, serta Asosiasi Pengacara Brasil, telah mengajukan banding terkait larangan tersebut, dengan argumen bahwa hal ini melanggar hak kebebasan berbicara.
Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Meskipun larangan telah dicabut, kasus ini tetap menjadi sorotan besar di Brasil, terutama mengingat bahwa pemerintah, di bawah pimpinan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, mendukung tindakan pengadilan.
Pemerintah Brasil memandang langkah ini sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk memerangi disinformasi di media sosial, yang dinilai telah menyebabkan ketidakstabilan politik di negara tersebut.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Jaksa Agung Brazil (PGR) pada 12 September, PGR membela keputusan pengadilan dan menegaskan bahwa penangguhan platform X tidak melanggar hak kebebasan berbicara.
Baca juga: Pengadilan Tinggi Inggris Tetapkan Tether (USDT) sebagai Properti, Langkah Besar untuk Aset Digital !
Selain itu, mereka juga menyatakan bahwa argumen hukum yang menentang larangan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat.
Keputusan pengadilan ini juga diperkirakan akan menjadi preseden penting bagi perusahaan teknologi lainnya yang beroperasi di Brasil, terutama dalam hal kepatuhan terhadap regulasi lokal.
Dampak Larangan dan Denda bagi Perusahaan Teknologi
Kasus yang melibatkan X dan Starlink hanyalah satu dari sekian banyak contoh ketegangan antara pemerintah dan platform teknologi global terkait masalah regulasi. Selain kasus di Brasil, baru-baru ini pendiri Telegram , Pavel Durov , juga mengalami penahanan di Prancis karena tuduhan penyalahgunaan aplikasi Telegram.
Meskipun ia akhirnya dibebaskan dengan jaminan sebesar €5 juta, kasus ini menyoroti meningkatnya ketegangan antara pemerintah dan perusahaan teknologi terkait kebebasan berbicara dan penyebaran informasi.
Keputusan untuk mengangkat larangan X dan Starlink di Brasil bisa menjadi tanda awal penyelesaian konflik antara platform teknologi besar dengan pemerintah setempat.
Namun, dampak jangka panjang dari perselisihan ini akan sangat tergantung pada bagaimana perusahaan-perusahaan teknologi menanggapi tuntutan regulasi yang semakin ketat di berbagai negara, termasuk Brasil.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum ber investasi . Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Coingape. X Brazil Ban Ends with $3.3 Million Fine Payment . Diakses tanggal 15 September 2024.
- Cointelegraph. Brazil Lifts Freeze on Starlink and X Accounts After $3.3M Fine Payment . Diakses tanggal 15 September 2024.
- The News Crypto. Brazilian Supreme Court Lifts Starlink and X Ban Post $3.31M Settlement . Diakses tanggal 15 September 2024.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Strategi MicroStrategy: Perusahaan dapat mendorong permintaan kripto pada tahun 2025, kata analis Wintermute
Menurut seorang analis Wintermute, perusahaan yang memanfaatkan ekuitas mereka untuk mengikuti jejak MicroStrategy dengan menambahkan bitcoin ke neraca mereka dapat muncul sebagai tren besar pada tahun 2025. Perusahaan yang saat ini melakukan ini dalam beberapa bentuk termasuk Mara, Riot, dan Metaplanet.
Segala yang perlu Anda ketahui tentang kemajuan CBDC di seluruh Asia pada tahun 2024
Ringkasan Cepat Bank sentral di seluruh Asia terus berinvestasi dalam uji coba CBDC tahun ini, dengan Proyek lintas batas mBridge mencapai status produk minimum yang layak pada bulan Juni.
Jumlah transaksi Base mempertahankan momentum sepanjang Q4
Ringkasan Singkat Total nilai terkunci jaringan telah tumbuh melebihi $3,5 miliar. Berikut adalah kutipan dari buletin Data dan Wawasan The Block.