Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli KriptoPasarPerdaganganFuturesCopyBotEarn
Harga Bitcoin Anjlok Terdampak Makroekonomi, Analis: Berpotensi Turun ke US$49 Ribu

Harga Bitcoin Anjlok Terdampak Makroekonomi, Analis: Berpotensi Turun ke US$49 Ribu

BlockchainmediaBlockchainmedia2024/09/07 11:54
Oleh:| Panca Saujana

Harga Bitcoin anjlok, kembali mengalami penurunan signifikan, sudah mencapai terendah US$52.530 dalam waktu kurang dari 24 jam pada 7 September 2024. Sejumlah pakar berpendapat faktor makroekonomi turut memicu tekanan jual yang terjadi sejak awal Agustus 2024 ini. Harga kripto ini pun diproyeksikan bisa menuju ke titik terendah US$49 ribu.

Sebagai catatan di sini, selama 30 hari terakhir, harga Bitcoin anjlok, terus tertekan sebesar 5 persen di bawah zona support level US$57.500 sejak 5 September 2024. Per Sabtu, 7 September 2024 dini hari sempat kian menjorok ke selatan di US$52.290 dan per Sabtu petang naik tipis ke US$54.281.

Harga Bitcoin Anjlok Terdampak Makroekonomi, Analis: Berpotensi Turun ke US$49 Ribu image 0

Penurunan harga Bitcoin ini dipicu oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Salah satu yang utama adalah data ketenagakerjaan AS (salah satu bagian dari makroekonomi) yang kurang memuaskan. Menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS, perekonomian hanya menciptakan 142.000 lapangan kerja bersih pada Agustus 2024. Revisi terbaru terhadap data ini menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari yang diperkirakan, menimbulkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi.

Harga Bitcoin Anjlok Terdampak Makroekonomi, Analis: Berpotensi Turun ke US$49 Ribu image 1

Data pekerjaan yang mengecewakan ini mencerminkan kekhawatiran investor akan risiko resesi, mendorong mereka untuk menghindari aset berisiko seperti Bitcoin. Menurut Jacob Joseph, analis senior di CCData, dilansir dari Forbes , menyebutkan kombinasi faktor makroekonomi, aliran ETF yang lemah, dan efek musiman turut menyumbang pada tren penurunan harga Bitcoin ini.

“Efek musiman di musim panas telah memperlambat aliran modal ke ETF, yang menyebabkan kurangnya modal segar untuk mendukung harga Bitcoin,” sebut Joseph.

Ini menyiratkan, dalam situasi harga Bitcoin anjlok, investor cenderung mengalihkan perhatian dari Bitcoin ke instrumen keuangan yang lebih aman. Ibaratnya, dalam cuaca badai, orang lebih memilih berlindung di tempat yang aman daripada berada di laut terbuka, dan itulah yang terjadi di pasar saat ini.

Masih menurut Joseph, situasi ini semakin rumit dengan data historis yang menunjukkan bahwa sejak 2010, rata-rata return Bitcoin pada September selalu negatif, yaitu rata-rata sekitar -4,51 persen.

Harga Bitcoin Anjlok Terdampak Makroekonomi, Analis: Berpotensi Turun ke US$49 Ribu image 2

Ini menjadikan September sebagai bulan dengan kinerja terburuk bagi Bitcoin, memperparah ekspektasi negatif di kalangan investor. Hal ini seperti layaknya siklus musim hujan yang tidak bisa dihindari, September kerap kali menjadi bulan yang penuh tantangan bagi Bitcoin.

Analis: Kinerja Bitcoin Berpotensi Positif dalam Jangka Panjang

Harga Bitcoin anjlok ini juga menimbulkan spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil sikap yang lebih dovish dalam kebijakan moneternya. Beberapa pengamat pasar menyatakan bahwa laporan ketenagakerjaan yang lemah ini bisa mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga, yang dalam sejarah telah menjadi katalis positif bagi harga Bitcoin. Brett Sifling, penasihat investasi di Gerber Kawasaki Wealth Investment Management, menekankan bahwa penurunan suku bunga sering kali dianggap sebagai kabar baik bagi aset-aset kripto, termasuk Bitcoin.

“Menjadi jauh lebih dovish dan menurunkan suku bunga bulan ini. Penurunan suku bunga secara historis dipandang sebagai perkembangan positif bagi Bitcoin,” ungkapnya, bahwa efek pemangkasan suku bunga yang mungkin dimulai pada FOMC 18 September 2024 mendatang bisa mengundang sentimen positif lebih besar.

Harga Bitcoin Anjlok Terdampak Makroekonomi, Analis: Berpotensi Turun ke US$49 Ribu image 3

Berbeda dengan Sifling, Tim Enneking, Managing Partner di Psalion, menyebutkan bahwa meskipun pemotongan suku bunga sebesar 75 hingga 100 basis poin di tahun ini mungkin akan terjadi, ekonomi AS dan global tampaknya sedang menuju “soft landing“. Tetapi, ini tidak serta merta menjadi sinyal bullish untuk Bitcoin dalam waktu dekat, terutama jika tekanan dari faktor-faktor eksternal tetap ada.

Harga BTC Anjlok, Analis: Bisa ke Titik Terendah US$49 Ribu

Proyeksi ke depan di tengah harga Bitcoin anjlok masih tidak pasti. Beberapa analis melihat tidak ada pendorong bullish yang jelas dalam waktu dekat, terutama karena euforia seputar ETF Spot Bitcoin telah mereda.

Tim Enneking mencatat bahwa setelah harga Bitcoin gagal bertahan di US$56.000, yang merupakan titik terendah pada pertengahan Agustus, kemungkinan besar support akan ada di US$54.000. Namun, jika level ini tidak bertahan, ada risiko bahwa harga bisa jatuh ke titik terendah awal Agustus di sekitar US$49.000.

Prospek Suram Bitcoin, Hayes: Perlahan Menuju US$50 Ribu

Menegaskan pendapat itu, Greg Magadini, Direktur Derivatif di Amberdata, berpendapat harga Bitcoin mungkin akan terus berfluktuasi di kisaran US$55.000 hingga US$65.000 untuk sementara waktu dan dapat anjlok ke US$40.000-an.

Dengan semua faktor ini, prospek jangka pendek untuk Bitcoin tampaknya akan terus diwarnai oleh ketidakpastian. Namun, bagi investor yang mampu menavigasi volatilitas ini, ada peluang menarik di depan. [ps]

0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Kunci untuk token baru.
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!

Anda mungkin juga menyukai

Merek NFT Doodles bermitra dengan McDonald's untuk koleksi fisik dan digital bertema liburan

Karya seni Doodles akan muncul pada 100 juta Cangkir Liburan McCafe di restoran-restoran yang berbasis di Amerika Serikat mulai 18 November. Membeli minuman McCafe melalui aplikasi McDonald's juga memberikan pengguna kode yang dapat ditukarkan untuk paket digital barang koleksi bermerek McDonald's x Doodles.

The Block2024/11/14 18:56

Minat terbuka opsi Deribit mencapai rekor tertinggi di tengah meningkatnya permintaan untuk opsi beli bitcoin

Minat terbuka opsi Deribit telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, didorong oleh meningkatnya minat institusional dan ritel terhadap opsi kripto, kata CEO bursa derivatif tersebut. Volume perdagangan opsi Bitcoin juga melonjak, mencerminkan sentimen bullish saat aset tersebut berada di sekitar angka $90,000, dengan permintaan yang meningkat terlihat pada opsi call dan tingkat pendanaan positif.

The Block2024/11/14 18:56

Tether meluncurkan platform RWA untuk 'memungkinkan tokenisasi segala sesuatu'

Pengumuman Singkat Penerbit stablecoin Tether mengumumkan telah meluncurkan platform tokenisasi aset dunia nyata yang disebut Hadron, yang dikatakan akan memungkinkan pengguna untuk men-tokenisasi "apa saja." Tether secara khusus menyebutkan tokenisasi saham, obligasi, stablecoin, dan poin loyalitas.

The Block2024/11/14 18:56

Franklin Templeton memperluas dana pasar uang tokenisasi ke Ethereum

Franklin Templeton telah memperluas dana sekuritas pemerintah ter-tokenisasi FOBXX ke Ethereum, semakin mendiversifikasi kehadiran blockchain-nya di samping jaringan seperti Aptos dan Stellar. Sekuritas pemerintah ter-tokenisasi kini memiliki total AUM sebesar $2,329 miliar, dengan dana FOBXX dari Franklin Templeton dan dana BUIDL dari BlackRock memimpin pangsa pasar, menurut Dune Analytics.

The Block2024/11/14 17:12