• KTT BRICS untuk tahun 2024 mendapatkan momentum, dengan sekitar 54 negara yang akan hadir.
  • Bitcoin mungkin akan menjadi pusat perhatian karena kelompok ini mengeksplorasi mata uang alternatif dalam upaya de-dolarisasi yang agresif.

Sekitar 54 negara akan menghadiri KTT BRICS 2024 yang sangat dinanti-nantikan yang dijadwalkan bulan depan. Diskusi utama pada acara tersebut akan berfokus pada pengurangan penyelesaian perdagangan dalam dolar AS di dalam kelompok tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang adopsi Bitcoin (BTC) di antara negara-negara anggota BRICS.

Blok ini adalah sebuah organisasi antar pemerintah dengan Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan sebagai anggota pendirinya.

Ekspektasi Ekspansi BRICS

Para pelaku pasar sangat mengantisipasi pengumuman ekspansi dari BRICS, seperti yang terjadi pada KTT BRICS 2023. Seperti yang telahdisebutkan di laporan kami sebelumnya, kelompok ekonomi ini menyambut UEA, Mesir, Ethiopia, dan Iran di bulan Januari, sehingga jumlah total negara anggotanya menjadi sembilan.

Perlu dicatat bahwa upaya pertama Grup BRICS untuk berekspansi adalah pada tahun 2010, ketika mereka menyambut Afrika Selatan sebagai anggota. Dengan 54 negara yang diperkirakan akan menghadiri KTT BRICS tahun ini, perluasan serupa dapat terjadi.

Ajudan Presiden Rusia Yury Ushakov mengatakan bahwa 36 kepala negara telah menerima undangan, sementara 18 negara telah mengonfirmasi bahwa mereka akan hadir.

Dibandingkan dengan tahun 2022, kelompok BRICS telah berkembang menjadi kelompok ekonomi utama dalam skala global. Dengan adanya sebuah acara penting di depan mata, pengaruh kelompok ini semakin menguat tahun ini. Meskipun KTT tahun 2023 memiliki pengumuman paling bersejarah, acara tahun ini akan menjadi yang terbesar dalam sejarah blok ini.

Para pejabat telah memuji persiapan untuk acara yang akan datang. Ushakov menyatakan,

Kami puas dengan cara pelaksanaannya [untuk KTT]. Persiapannya memang serius, karena acara ini berskala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Khususnya, pembicaraan mengenai ekspansi juga telah berlangsung, dengan banyak negara yang menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dengan kelompok ekonomi ini. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, hampir 30 negara menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dengan grup ini pada bulan Januari.

Jumlah ini meningkat dari delapan bulan sebelumnya, menyoroti pengaruh kelompok ini yang semakin besar dalam kolaborasi ekonomi, politik, dan keamanan.

Upaya De-dolarisasi BRICS Dengan Blockchain

Acara yang akan datang dapat memiliki dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya pada keuangan global karena blok BRICS telah secara aktif bekerja menuju de-dolarisasi. Berita terbaru yang kami bahas menunjukkan bahwa kelompok ini telah mengembangkan sistem BRICS Pay.

Sistem pembayaran berbasis blockchain ini akan menjadi jawaban dari negara-negara berkembang terhadap SWIFT dari negara-negara Barat. Para pelaku pasar berpikir bahwa sistem ini akhirnya dapat memulai debutnya pada KTT yang akan datang.

Dengan semakin banyaknya negara yang beralih dari dominasi dolar AS, negara-negara BRICS mungkin akan mempertimbangkan untuk menggunakan Bitcoin. Aset digital ini sebagian besar terdesentralisasi dan inklusif untuk semua investor tanpa diskriminasi, yang membuatnya cocok untuk BRICS.

Persetujuan exchange-traded fund Bitcoin (ETF) di Amerika Serikat semakin memperkuat posisi Bitcoin sebagai sebuah kelas aset. Oleh karena itu, mengintegrasikan Bitcoin ke dalam sistem pembayaran BRICS yang baru dapat menjadi topik utama pada KTT BRICS 2024.