Market Cap Stablecoin Tembus Rp2.604 Triliun, Cetak Rekor Tertinggi Baru
Kapitalisasi pasar stablecoin mencapai rekor tertinggi baru lebih dari US$168 miliar setelah mengalami pertumbuhan yang stabil selama 11 bulan berturut-turut.
Data dari DefiLlama menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar stablecoin mencapai puncaknya pada 25 Agustus sebesar US$168,34 miliar atau setara Rp2.604 triliun, melampaui titik tertinggi sebelumnya sebesar US$167 miliar atau sekitar Rp2.583 triliun yang tercatat pada Maret 2022.
Pada saat itu, kapitalisasi pasar stablecoin segera mengalami penurunan yang signifikan hingga menyentuh US$135 miliar pada akhir tahun. Hingga artikel ini ditulis pada 26 Agustus, kapitalisasi pasar stablecoin masih bertahan di kisaran US$168,13 miliar setara Rp2.601 triliun.
Dalam sebuah postingan di X, analis kripto Patrick Scott menyatakan bahwa peningkatan kapitalisasi pasar stablecoin mencerminkan masuknya dana baru ke dalam ekosistem kripto. Perlu dicatat bahwa angka ini tidak mencakup stablecoin algoritmik, yang nilainya dipertahankan melalui mekanisme algoritmik daripada dipatok dengan aset lainnya seperti fiat atau emas.

Walaupun Scott tidak berspekulasi mengenai penyebab peningkatan ini, ia mencatat bahwa investor ritel telah berperan aktif dalam peningkatan nilai pasar stablecoin setidaknya selama delapan bulan terakhir.
Baca juga: Stablecoin Tahan Uji Stres di Tengah Gejolak Pasar Kripto
USDT Memimpin Pasar Stablecoin
USDT dari Tether tetap menjadi pemimpin pasar stablecoin di atara stablecoin lainnya dengan mendominasi sekitar 70% dari total keseluruhan pasar stablecoin. Data dari DeFiLlama menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar USDT mencapai lebih dari US$117,84 miliar per 26 Agustus, yang merupakan nilai tertinggi sepanjang masa.
Menyusul di belakangnya adalah USDC milik Circle, yang juga mencatatkan pertumbuhan signifikan sepanjang tahun ini dengan kapitalisasi pasar mencapai lebih dari US$34 miliar per Agustus.
Laporan dari CCData baru-baru ini menunjukkan bahwa popularitas USDC semakin meningkat terutama sejak diberlakukannya regulasi Markets in Crypto-Assets (MiCA) di Uni Eropa. Dengan penerapan regulasi MiCA, Circle menjadi salah satu penerbit stablecoin yang mendapatkan persetujuan dari regulator di kawasan tersebut sejak 1 Juli.
Baca juga: Volume Trading USDC Sentuh Rp2.190 Triliun pada Juli 2024
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Coinshares: Biaya Penambangan Bitcoin All-In Mencapai $137K untuk Penambang Terdaftar di Q4 ’24

RTFKT Milik Nike Menghadapi Masalah dengan Tampilan Gambar NFT CloneX di OpenSea dan Blur

Arbitrum mengatakan bahwa mereka menarik diri dari program akselerator setelah Nvidia menolak asosiasi dengan kripto
Secara Singkat Arbitrum Foundation mengatakan bahwa mereka menarik diri dari program Nvidia-backed Ignition AI Accelerator setelah pembuat chip meminta agar namanya tidak disebutkan dalam pengumuman publik. Laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa NVIDIA menolak tawaran Arbitrum untuk bergabung dengan program akselerator tersebut. Arbitrum menyebut penarikan tersebut sebagai “keputusan bisnis yang tepat” dalam sebuah pernyataan.

Protokol DeFi Solana Loopscale terkena eksploitasi senilai $5,8 juta dua minggu setelah peluncuran
Ringkasan Cepat Protokol DeFi Solana Loopscale kehilangan $5,8 juta pada hari Sabtu setelah penyerang yang tidak dikenal mengeksploitasi masalah dengan salah satu pasarnya, kata platform tersebut. Loopscale mengatakan bahwa pihaknya secara aktif bekerja sama dengan penegak hukum untuk melacak pelaku dan mencoba memulihkan dana. Platform tersebut sementara membatasi fitur tertentu pada hari Sabtu saat menyelidiki insiden tersebut.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








