Apa Itu Bitcoin Ordinals? Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang NFT Bitcoin
Artikel ini menyajikan gambaran umum atas Bitcoin Ordinals dan menganalisis keuntungannya.
Ringkasan
- Bitcoin Ordinals merupakan sebuah sistem yang memungkinkan orang-orang untuk memesan, mengidentifikasi, dan menuliskan konten digital pada satoshi untuk membuat artefak digital.
- Karena Ordinals baru diperkenalkan pada bulan Januari, alat yang tersedia untuk pembuatan dan perdagangannya masih terbatas.
- Ordinals membuka kasus penggunaan (use case) baru untuk Bitcoin, seperti NFT dan standar token baru.
- Artefak digital yang dibuat dengan Ordinals juga memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan NFT lainnya.
Apa Itu Bitcoin Ordinals?
Bitcoin Ordinals merupakan sebuah cara untuk melampirkan atau “memahatkan” konten digital; seperti gambar, video, dan sebagainya ke satoshi satuan pada blockchain Bitcoin. Satoshi (SAT) merupakan unit terkecil dari BTC, yang nilainya setara dengan 1/100.000.000 BTC.
Bitcoin Ordinals melibatkan dua komponen utama: Ordinals dan inscriptions.
Ordinals merujuk pada sebuah sistem yang memesan satoshi dengan cara yang unik, menciptakan sifat tidak dapat ditukarkan (non-fungible) yang diperlukan bagi NFT. Sederhananya, Ordinals memberikan sebuah nomor spesifik bagi setiap satoshi, sehingga membuatnya dapat dibedakan satu sama lain. Sistem penomoran ini memastikan bahwa masing-masing satoshi memiliki pengenal yang unik.
Inscriptions mewakili konten aktual yang melekat pada satoshi. Konten tersebut dapat berupa gambar, teks, video, atau data lainnya yang diasosiasikan oleh pengguna dengan sebuah NFT. Dalam NFT lainnya, konten semacam ini sering kali disebut sebagai metadata.
Tidak seperti jenis NFT lainnya, inscriptions dibuat sebagai kehadiran konten digital yang bersifat immutable pada blockchain Bitcoin. Komponen ini diintegrasikan secara langsung ke dalam blockchain dan tidak memerlukan lapisan terpisah atau perubahan pada protokol Bitcoin. Inscriptions bisa diakses dan diperdagangkan menggunakan BTC itu sendiri.
Pencipta Bitcoin Ordinals, Casey Rodarmor, lebih senang menyebut inscriptions sebagai “artefak digital” ketimbang NFT, karena ia meyakini bahwa istilah tersebut lebih familier dan lebih mudah dipahami. Selain itu, inscriptions juga memiliki penerapan yang lebih dari sekadar NFT. Namun, mengingat konsep NFT lebih familier bagi komunitas blockchain, akhirnya banyak yang menyebut inscriptions sebagai “NFT Bitcoin”.
Bitcoin Ordinals telah meraih popularitas yang luar biasa dan mengakibatkan kenaikan pada penggunaan, biaya, dan ruang penyimpanan dalam jaringan Bitcoin. Sejak bulan Januari, total inscriptions yang telah dibuat sebanyak 11,8 juta, dengan biaya sebesar US$44,5 juta. Ordinals memiliki potensi untuk memperluas penggunaan Bitcoin lebih dari sekadar “penyimpanan nilai” dan berkontribusi terhadap penggunaannya.
Popularitas Ordinals menyebabkan kenaikan signifikan bagi biaya jaringan BTC (Sumber: BitInfoCharts)
Sebagai contoh, sejak peluncuran Ordinals, para pengembang telah menciptakan BRC-20, sebuah standar token di Bitcoin yang mirip dengan ERC-20 di Ethereum. Dengan BRC-20, para pengembang bisa menciptakan token yang dapat ditukarkan (fungible-token) dengan menuliskan kode khusus bernama JSON pada satoshi. Kode ini menggambarkan detail penting tentang token tersebut, seperti berapa banyak jumlahnya yang ada dan namanya. Meski begitu, dikarenakan Bitcoin dirancang dengan programabilitas yang lebih rendah dibanding Ethereum, ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh token BRC-20.
Sejauh ini, penggunaan Ordinals yang paling lazim adalah untuk inscriptions dalam bentuk teks, kemudian diikuti oleh inscriptions berupa gambar. Beberapa orang melampirkan audio, video, video game, dan kode (dalam kasus token BRC-20) ke satoshi, tetapi kasus penggunaan ini tidak terlalu populer.
Jenis inscriptions paling populer dari waktu ke waktu (Sumber: @dgtl_assets di Dune)
Bagaimana Cara Kerja Bitcoin Ordinals?
Ordinals dapat terwujud berkat dua pembaruan di Protokol Bitcoin: Segregated Witness (SegWit) di tahun 2017 dan Taproot di tahun 2021. Pembaruan ini memperluas jumlah data dalam format apa pun (arbitrary data) yang dapat disimpan di blockchain, sehingga memungkinkan penyertaan gambar, video, dan jenis media lainnya. Walaupun pembaruan ini tidak secara spesifik ditujukan untuk NFT, namun secara tidak sengaja menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi Ordinals dan inscriptions untuk terwujud.
SegWit memperkenalkan bagian terpisah yang disebut “witness data” dalam transaksi Bitcoin, yang mendukung transmisi arbitrary data. Pembaruan tersebut memungkinkan jumlah data yang lebih besar agar bisa disimpan dalam batas ukuran blok Bitcoin. Hal ini adalah langkah pertama menuju NFT ordinal, karena memperluas batasan atas seberapa banyak arbitrary data yang bisa dicantumkan dalam sebuah transaksi.
Di sisi lain, Taproot semakin meningkatkan privasi Bitcoin, bersama dengan skalabilitas dan keamanannya. Hal itu mempermudah penyimpanan arbitrary witness data dan melonggarkan batasan jumlah arbitrary data yang bisa ditempatkan dalam sebuah transaksi Bitcoin. Pembaruan tersebut membuka jalan bagi Ordinals untuk bekerja menggunakan pengeluaran script path Taproot.
Untuk lebih memahami cara kerja Ordinals, mari kita lihat contoh ID token dalam NFT non-Bitcoin. ID token memberikan keunikan kepada masing-masing NFT, sehingga memungkinkan pengguna untuk membedakannya satu sama lain. Demikian pula dengan Ordinals, yang memberikan nomor unik bagi masing-masing satoshi berdasarkan urutan penambangannya. Dengan begitu, menciptakan pengenal yang berbeda bagi setiap unit. Satoshi pertama yang dicetak menjadi Ordinal pertama, dan satoshi berikutnya diberi nomor berdasarkan urutan transaksi. Sistem penomoran ini dipertahankan melalui proses transaksi masuk sesuai urutan keluar masuknya (first-in, first-out).
Penting untuk diperhatikan bahwa Ordinals tidak melanggar sifat fungible BTC. Blockchain Bitcoin sendiri tidak mengenali sistem pemesanan ini. Akan tetapi, sebuah komunitas pengembang sudah mengakui kehadirannya dan menciptakan alat-alat yang memanfaatkan Ordinals untuk memperluas kasus penggunaan Bitcoin.
Blockchain non-Bitcoin memungkinkan arbitrary data dilampirkan pada NFT untuk mewakili berbagai aset digital. Dalam kasus Ordinals, metadata disimpan di dalam witness data dari transaksi Bitcoin. Data ini ditulis dalam bagian tertentu dari transaksi dan biasanya dikaitkan dengan suatu satoshi tertentu.
Ordinals adalah alat yang memungkinkan pengguna untuk membuat, melihat, dan melacak informasi tambahan yang terhubung ke setiap satoshi pada blockchain Bitcoin. Hal yang istimewa mengenai Ordinals adalah mereka tidak membuat token baru, melainkan bekerja dengan satoshi yang sudah ada. Artinya, satoshi yang sudah dituliskan bisa dipakai dan dibelanjakan seperti satoshi lainnya. Selain itu, hal tersebut juga berarti bahwa satoshi itu bersifat fungible dan non-fungible pada saat yang bersamaan.
Bagaimana Cara Bitcoin Ordinals Dibuat?
Pada awalnya, hanya mereka yang memiliki full node Bitcoin dan dompet khusus untuk memanipulasi satoshi yang bisa membuat inscriptions. Namun, kini ada alat-alat yang mengotomatiskan proses ini, seperti Gamma atau Ordinals Bot, sehingga memudahkan pengguna yang kurang memiliki kemampuan teknis dan mengurangi risiko terkait.
Untuk membuat sebuah inscriptions, pengguna perlu mengirimkan transaksi yang melibatkan satoshi satuan ke dompet yang kompatibel dengan Taproot dan melampirkan metadata yang diinginkan sebagai bagian dari transaksi. Pengguna perlu memastikan bahwa satoshi yang diinginkan tidak digunakan untuk membayar biaya jaringan.
Di samping itu, perlu diingat bahwa alat dan ekosistem seputar Bitcoin Ordinals masih dalam tahap awal. Ordinals pertama baru saja dituliskan beberapa bulan lalu. Seiring dengan meningkatnya minat pengguna awam dan naiknya permintaan, nampaknya ekosistem dan alat-alat akan berevolusi menjadi lebih ramah pengguna.
Bagaimana Cara Mentransfer dan Memperdagangkan Bitcoin Ordinals?
Karena Bitcoin Ordinals masih relatif baru, alat-alat untuk mentransfer dan memperdagangkan inscriptions masih belum matang, sama halnya seperti alat-alat yang digunakan untuk membuat Bitcoin Ordinals. Namun, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk memiliki inscriptions Anda sendiri, jika Anda tertarik.
Pertama-tama, teliti dan jelajahi proyek yang menciptakan artefak digital; seperti Ordinal Punks, Ord Rocks, dan Taproot Wizards. Dikarenakan Bitcoin Ordinals masih baru, mungkin saja mereka belum tersedia untuk diperdagangkan di platform publik. Itulah alasannya Anda perlu bergabung dalam server Discord dari proyek yang Anda minati. Proyek-proyek ini mengatur perdagangan pada server mereka dan memiliki sistem bagi penjual untuk menetapkan harga mereka, serta sistem bagi pembeli untuk mengajukan penawaran. Cari koleksi, gabung ke Discord, lakukan riset Anda sendiri, dan periksa harganya.
Beberapa inscriptions juga tersedia di OpenSea melalui Emblem Vault. Guna menghindari penipuan, pastikan alamat BTC dari vault tersebut sesuai dengan alamat Bitcoin yang tercatat di situs web Ordinals.
Berikutnya, pastikan Anda memiliki sebuah dompet Bitcoin yang mendukung Taproot. Ledger, Trezor, Bitcoin Core, dan Zeus adalah beberapa jenis dompet yang mendukung Taproot.
Setelah Anda menemukan inscriptions yang ingin dibeli, Anda bisa membelinya melalui server Discord dari proyek tersebut atau melalui lelang. Pastikan Anda melakukan transaksi setelah melakukan uji tuntas.
Apa Saja Keuntungan Bitcoin Ordinals?
Sebelum Ordinals, proyek-proyek; seperti RGB dan Taro, juga berupaya untuk mengintegrasikan aset digital lain ke dalam blockchain Bitcoin. Proyek-proyek ini pada dasarnya adalah lapisan kedua (layer-2) pada blockchain Bitcoin. Barangkali, mereka memang menawarkan lebih banyak fitur ketimbang Ordinals, namun lebih rumit untuk digunakan. Inscriptions mengandalkan blockchain Bitcoin yang relatif sederhana dan konservatif. Sementara itu, NFT lain bekerja pada jaringan yang lebih kompleks dan mesin virtual. Sifat inscriptions yang sederhana ini membuatnya menjadi lebih aman dan tidak mudah mengalami kerentanan.
Perlu dicatat bahwa inscriptions satoshi menggunakan model data yang mirip seperti web, sehingga memungkinkannya untuk mendukung jenis konten apa pun yang bisa ditangani oleh peramban web tanpa perlu adanya perubahan pada protokol pendasar. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi jenis konten yang terus berkembang.
RGB, Taro, dan bahkan NFT Ethereum sering kali menyimpan konten secara off-chain di beberapa platform, seperti IPFS atau Arweave, yang mungkin tidak menjamin ketersediaan dalam jangka panjang. Konten inscriptions selalu disimpan dalam blockchain Bitcoin itu sendiri. Dengan demikian, menjadikannya lebih tahan lama dan tidak gampang hilang.
Inscriptions selalu bersifat immutable, artinya mereka tidak bisa dimodifikasi atau dihapus oleh siapa pun setelah diciptakan. Seballiknya, NFT umum bersifat mutable (dapat diubah), yang berarti bahwa kontennya bisa diubah atau dihapus oleh pemilik kontrak NFT.
Selain itu, Ordinals dan inscriptions memerlukan BTC untuk melakukan pencetakan (minting), transfer, atau menyimpan; sehingga membuatnya lebih langka secara inheren dan berpotensi lebih berharga. NFT dari chain lain bisa dicetak dalam kuantitas tidak terbatas dengan satu transaksi. Alhasil, mereka pun menjadi tidak terlalu langka.
Terakhir, Ordinals dan inscriptions tidak mengeklaim mendukung royalti on-chain, karena hal ini akan sulit untuk diterapkan. NFT Ethereum sendiri telah menghadapi kebingungan dan tantangan dengan royalti on-chain, yang mengakibatkan hal negatif di dalam ekosistemnya.
Disclaimer: Opini yang diungkapkan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Artikel ini bukan merupakan suatu dukungan terhadap produk dan layanan apa pun yang dibahas atau saran investasi, keuangan, maupun perdagangan. Hendaknya berkonsultasi dengan para profesional yang berkualifikasi sebelum membuat keputusan keuangan.
- Blockchain101: Pengenalan DApp2024-12-20 | 5m
- AI Agent: Arsitek Masa Depan Cerdas Blockchain2024-12-10 | 5m