Cara Menavigasi Kemunculan Web3

TL;DR

• Web3 adalah generasi Internet berikutnya, yang bertujuan memanfaatkan infrastruktur terdesentralisasi untuk memberi pengguna kendali atas identitas dan data mereka sendiri.

• Web3 dibangun di atas blockchain sebagai teknologi intinya dan bergantung pada jaringan terdesentralisasi untuk membangun Internet yang lebih terbuka, transparan, terdesentralisasi, dan aman.

• Web3, dengan keunggulannya yang unik, akan mempercepat adopsi teknologi blockchain secara luas.

• Web3 masih dalam tahap awal dan memiliki potensi dan peluang yang besar. Perkembangan pesat di berbagai bidang seperti keuangan terdesentralisasi, metaverse, GameFi, dan AI akan mendorong percepatan era Web3.

Internet baru ada selama lebih dari 40 tahun, namun telah memberikan dampak yang sangat besar pada kemajuan masyarakat manusia dan mengubah berbagai aspek kehidupan kita. Sekarang, kita dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan yang dibawa oleh Internet tanpa harus meninggalkan rumah. Dengan munculnya teknologi blockchain, Internet memasuki fase baru yang dikenal sebagai Web3. Jadi, apa itu Web3? Dan perubahan serta peluang apa yang akan dibawanya kepada kita?

Apa itu Web3?

Web3 dianggap sebagai generasi Internet berikutnya, yang dibangun di atas jaringan terdesentralisasi dan teknologi blockchain. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memiliki otonomi yang lebih besar atas data dan identitas digital mereka, serta melakukan transaksi dan interaksi dengan keamanan yang lebih baik.

Konsep Web3 pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Gavin Wood, salah satu pendiri Ethereum dan Polkadot, pada tahun 2014. Beliau menyatakan bahwa Web3 adalah serangkaian gerakan dan protokol luas yang diprakarsai untuk membuat Internet lebih terdesentralisasi, dapat diverifikasi, dan aman. Visi Web3 adalah untuk mencapai Internet yang terdesentralisasi tanpa server, di mana pengguna memiliki kendali atas identitas, data, dan nasib mereka sendiri. Web3 akan mengantarkan sistem ekonomi digital global yang baru, menciptakan model bisnis dan pasar baru, mendisrupsi monopoli platform, dan mendorong inovasi yang meluas dari bawah ke atas.

Sebagai hasilnya, Web3 sering disebut sebagai Internet terdesentralisasi yang berjalan di atas teknologi blockchain.

Bagaimana Cara Kerja Web3?

Web3 beroperasi dengan cara yang sangat berbeda dibandingkan dengan Internet tradisional. Web3 akan menggunakan teknologi blockchain sebagai intinya, mengandalkan jaringan terdesentralisasi untuk menciptakan Internet yang lebih terbuka, transparan, terdesentralisasi, dan aman.

Di dunia Web3, data dan aplikasi tidak lagi disimpan di server terpusat, tetapi didistribusikan untuk penyimpanan dan pemrosesan melalui jaringan yang terdesentralisasi. Hal ini berarti data pengguna tidak lagi dimiliki oleh satu perusahaan atau institusi, tetapi sepenuhnya berada di bawah kendali otonom pengguna. Pengguna memiliki kontrol yang lebih besar atas data dan identitas digital mereka, serta transaksi dan interaksi yang lebih aman.

Seperti yang dinyatakan dalam wawancara dengan Gavin Wood, "Web3 melampaui banyak hal. Ini memberimu platform yang terdiri dari berbagai protokol, format, dan teknologi yang dapat kamu pilih untuk membuat layanan atau aplikasi terdesentralisasi yang kamu inginkan, tanpa terbatas pada satu platform saja."

Potensi dan Keunggulan Web3

Secara teknis, Web3 memiliki sejumlah keunggulan utama. Keunggulan-keunggulan ini tidak hanya mengatasi masalah yang ada di Internet tetapi juga mempercepat implementasi teknologi blockchain.

1. Trustless: Tidak perlunya kepercayaan, atau trustless, adalah fitur utama Web3. Web3 dapat mencapai transaksi dan interaksi tanpa memerlukan kepercayaan, yang berarti pengguna tidak perlu bergantung pada perantara atau institusi pihak ketiga. Semua data dan informasi identitas berada di bawah kendali pengguna, sehingga mendorong lingkungan online yang lebih adil dan demokratis.

2. Tidak ada satu titik kegagalan: Dalam arsitektur Internet tradisional, karena data dan aplikasi disimpan secara terpusat di server tersentralisasi, setiap kegagalan server ini dapat menyebabkan kerusakan sistem, yang mengakibatkan kerugian yang tidak dapat diperkirakan. Sebaliknya, Web3 menghilangkan ketergantungan pada perantara, dan data serta aplikasi tidak lagi disimpan secara terpusat di server tersentralisasi. Sebaliknya, data dan aplikasi didistribusikan dan diproses melalui jaringan yang terdesentralisasi. Pendekatan penyimpanan dan pemrosesan terdistribusi ini dapat mencegah masalah satu titik kegagalan, memastikan bahwa meskipun sebuah node mengalami kegagalan, seluruh sistem dapat terus beroperasi dengan lancar.

3. Interoperabilitas: "Masalah taman bertembok" telah menghambat perkembangan pesat teknologi blockchain. Web3 dapat mencapai interoperabilitas antara blockchain yang berbeda, memungkinkan pengguna untuk menggunakan aplikasi dan layanan blockchain yang berbeda secara lebih fleksibel. Hal ini akan secara signifikan mempercepat adopsi teknologi blockchain secara luas.

Peluang-Peluang Web3 yang Bermunculan

Saat ini, Web3 masih dalam tahap awal, dengan banyak elemen infrastruktur dasar yang sedang dibangun. Kita masih memiliki perjalanan panjang untuk mencapai dunia Web3 yang kita impikan. Namun, di bidang-bidang tertentu, banyak proyek yang menjanjikan telah bermunculan, seperti keuangan terdesentralisasi, metaverse, GameFi, dan banyak lagi. Mereka mempercepat datangnya era Web3.

DeFi adalah salah satu infrastruktur terpenting untuk Web3. Ini adalah sistem keuangan inovatif berdasarkan teknologi blockchain, yang dirancang untuk menghilangkan lembaga dan perantara terpusat dalam sistem keuangan tradisional, sehingga mencapai lebih banyak keadilan, transparansi, dan layanan keuangan yang terbuka. Terdapat banyak contoh suksesnya, termasuk Uniswap, Curve, 1inch, dan banyak lagi.

Metaverse adalah skenario aplikasi yang penting untuk Web3. Metaverse adalah dunia virtual yang diatur oleh kontrak pintar, yang memungkinkan interaksi dengan dunia nyata dan memfasilitasi perdagangan dan pengelolaan aset digital. Metaverse akan menghadirkan pengalaman virtual baru bagi para pengguna, seperti game realitas virtual (virtual reality), pameran seni virtual, dan toko virtual. Beberapa proyek metaverse yang populer saat ini meliputi The Sandbox, Decentraland, dan banyak lagi.

GameFi adalah arah aplikasi yang muncul untuk Web3. Teknologi Blockchain telah memungkinkan kepemilikan, perdagangan, dan pengelolaan aset dalam game yang sebenarnya, sehingga pemain dapat menghasilkan uang sambil bermain. Hal ini telah membawa model bisnis dan peluang pengembangan yang sepenuhnya baru untuk industri game tradisional. Proyek-proyek yang representatif meliputi Axie Infinity, Enjin Coin, dan banyak lagi.

SocialFi adalah arah aplikasi potensial untuk Web3. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain untuk mencapai desentralisasi, keamanan, dan perlindungan privasi data jaringan sosial, teknologi ini memberikan pengalaman sosial yang lebih otonom, aman, dan transparan kepada pengguna. Selain itu, SocialFi dapat menghadirkan model bisnis yang lebih adil dan transparan ke platform jejaring sosial, menciptakan ekosistem jejaring sosial yang lebih sehat.

AI juga diterapkan pada Web3, misalnya, melalui pembelajaran mesin dan penambangan data untuk mendapatkan persona pengguna dan layanan rekomendasi yang lebih akurat. Pada saat yang sama, sifat desentralisasi Web3 dapat menyediakan sumber data yang lebih aman dan andal untuk teknologi AI. Dengan demikian, AI dan Web3 dapat saling memperkuat dan menyempurnakan satu sama lain.

Kata Penutup

Perkembangan dan evolusi Internet berkaitan erat dengan kehidupan kita, memperkenalkan perubahan dan tantangan serta peluang. Sebagai generasi Internet berikutnya, meskipun masa depan Web3 belum sepenuhnya jelas, keunggulan uniknya membuat kami yakin bahwa Web3 akan menjadi komponen penting dalam membawa teknologi blockchain ke masyarakat luas. Hal ini juga akan membantu membangun dunia Internet yang lebih cerdas, bebas, terbuka, dan adil bagi kita semua.

Belum menjadi Bitgetter? Daftar sekarang untuk memulai perjalanan kamu ke dunia kripto!